Berita Nasional Terkini

Baru Beberapa Minggu Tutup, Studio Game Indonesia Dikecam Atas Kekerasan di Tempat Kerja

Perusahaan seni Indonesia Brandonville Studios dikenal sebagai bagian dari Lemon Sky Studios sebelum merintis usahanya sendiri pada tahun 2020.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
X : @Bisher_d790
Nama Brandonville Studios menjadi trending di sosial media beberapa waktu belakangan ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Brandonville Studios menjadi trending di sosial media beberapa waktu belakangan ini.

Perusahaan seni Indonesia ini dikenal sebagai bagian dari Lemon Sky Studios sebelum merintis usahanya sendiri pada tahun 2020. 

Perusahaan yang didirikan oleh Ken Lai ini dikenal karena menciptakan aset dan karya seni game untuk judul-judul terkenal seperti The Last of Us Part 1, Gears 5, Marvel Avengers, dan Final Fantasy VII Remake.

Studio ini pun tutup pada pertengahan Agustus walaupun beberapa saat lalu situs perusahaan ini dapat diakses sebelum tutup permanen.

Beberapa minggu setelah penutupan, mantan karyawan perusahaan yang tutup itu mulai menceritakan kondisi kerja yang buruk dan banyaknya pelanggaran hak asasi manusia.

Baca juga: Game Indonesia Agni: Village of Calamity Rilis Trailer Baru, Sajikan Nuansa Horror Khas Lokal

Pengguna Twitter Bisher Dokkmak telah membagikan tautan Google Drive/Canva dari mantan karyawan Brandoville Christa Sydney. 

Tautan tersebut berisi bukti foto dan bukti yang mengungkap pelecehan yang dialaminya dan rekan-rekannya di bawah pemilik bersama Brandoville Cherry Lai, yang merupakan istri CEO Ken Lai. 

Dalam file tersebut pun nampak urutan yang telah Cherry Lai telah lakukan kepada karyawannya yaitu:

  • Kekerasan fisik dan manipulasi mental.
  • Memaksa karyawannya menampar dirinya sendiri sebagai bukti menghukum diri sendiri melalui video WhatsApp.
  • Pengunduran diri yang dipaksakan dan pemecatan staf yang tidak sah.
  • Pelecehan verbal dan mempermalukan pekerja dan kolega di depan umum.
  • Pelanggaran jam kerja.
  • Tidak mengizinkan karyawan mengambil cuti meskipun orang tuanya meninggal dunia.
  • Memaksa karyawannya membayar sendiri biaya perjalanan dinas dan peralatan kerja, padahal itu merupakan tanggung jawab perusahaan.

Sebelumnya, perusahaan tersebut dikecam karena kondisi kerja yang buruk dan segala macam pelanggaran pada tahun 2021 berkat video yang mengungkap People Make Games

Tidak hanya disitu saja, Terdapat juga kabar bahwa adanya paksaan untuk berhenti dan pemecatan karyawan yang melanggar hukum.

Baca juga: Game Terbaru Harvest Moon: Home Sweet Home Rilis Perdana Hari ini, Berikut Fakta Menariknya

Yang cukup parah adalah tidak mengizinkan karyawan yang ingin mengambil izin ketika orang tuanya meninggal dunia dan memaksa pegawai untuk membawayar biaya dinas serta alat pekerjaan mereka dengan dana pribadi dimana hal tersebut merupakan tanggung jawab perusahaan.

Dengan alasan-alasan ini, tidak aneh jika Brandoville Studios dikecam oleh netizen di berbagai Sosial media. Dan ternyata, ini bukan kali pertama studio tersebut mendapat laporan atau pengakuan yang buruk.

Perusahaan tersebut juga melanggar waktu jam kerja dimana terdapat pengakuan bahwa pegawai bekerja melewati jam kerja seharusnya. Para mantan karyawan studo Brandoville juga mengalami pelecehan verbal dan dipermalukan di tempat publik.

Bahkan setelah video tersebut, perusahaan tersebut berakhir menjadi lebih buruk dari sebelumnya selama tiga tahun berturut-turut sebelum ditutup bulan lalu.

Bahkan setelah studio ditutup, Ken dan Cherry Lai telah membuka studio baru bernama Lailai Studios . 

Halaman Facebook tersebut telah melihat banyak komentar negatif dari berita yang dibocorkan.

Hingga berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari Cherry Lai dan Ken Lai atas kasus ini. (*)

 

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved