Tribun Kaltim Hari Ini
Tunggu Titah Megawati, Signal PDIP Merapat Menguat, 3 Kader Diisukan Masuk Kabinet Prabowo
Muncul tiga nama politisi PDIP yang digadang-gadang menjadi menteri Prabowo, yakni Budi Gunawan, Abdullah Azwar Anas, dan Olly Dondokambey.
Sebagai partai yang mendukung Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Sarmuji mengatakan, Golkar telah mengusulkan nama Meutya Hafid sebagai calon menteri di pemerintahan yang akan datang. Meski begitu, Golkar menyerahkan keputusan Meutya akan ditempatkan pada posisi apa kepada Prabowo.
Sarmuji menambahkan, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia juga sudah berkomunikasi dengan Prabowo soal siapa saja yang dicalonkan menjadi menteri.
Namun, ia enggan membeberkan siapa saja kader Golkar yang akan menduduki kursi menteri di pemerintahan mendatang.
Menurut kabar yang beredar, Meutya akan ditempatkan sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Sepanjang 2014-2024, posisi Menkominfo dijabat secara definitif oleh Budi Arie Setiadi pada 2023- 2024, Johnny G Plate pada 2019-2023, dan Rudiantara pada 2014-2019.
“Yang jelas Bu Meutya dimasukkan dalam daftar usulan tapi posisinya seperti apa nanti presiden terpilih yang menentukan,” ujar Sarmudi dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Di sisi lain, Sarmuji menegaskan, andaikata Golkar mendapat banyak posisi menteri di pemerintahan Prabowo, hal ini bukanlah bentuk tukar guling dengan jabatan Ketua MPR.
Untuk diketahui, Ketua MPR 2019-2024 yang diduduki oleh kader Golkar Bambang Soesatyo kini dijabat oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Sarmuji berdalih, jika banyak kader Golkar ditunjuk sebagai menteri, artinya partai ini memiliki teknokrat-teknokrat yang dapat mengisi zaken kabinet Prabowo.
“Sebetulnya bukan soal ganti-mengganti ya, tapi saya meyakini Pak Prabowo tahu benar kondisi Golkar yang banyak terisi kaum teknokrat, orang yang dalam perjalanan karier politiknya ditempa dalam teknokrasi,” imbuhnya dikutip dari Antara, Rabu.
Meutya Hafid berdalih belum dengar kabar jadi Menkominfo
Saat ditemui usai pelantikan anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (1/10), Meutya berdalih ia belum mendengar kabar bahwa dirinya akan menjadi Menkominfo di pemerintahan Prabowo.
Ia meminta awak media untuk menunggu kepastian tersebut sambil menjelaskan pertemuannya dengan Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (27/9) tidak membahas soal posisinya di kabinet.
Meutya berdalih, ia datang ke Hambalang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi I DPR periode 2019-2024.
Komisi tersebut adalah mitra kerja Prabowo yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
“Belum ada dan saya kan enggak terlibat dalam pembahasan menteri. Itu prerogatif presiden, jangan diduga-duga. Kita tunggu saja nanti,” ucap Meutya.
PAN Minta Lebih Banyak
Partai Amanat Nasional (PAN) menginginkan dapat jatah menteri yang lebih banyak di Pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Ya kalau kita sih maunya sih sebanyak-banyaknya lah. Kan karena kita sudah 15 tahun dengan beliau (Prabowo)," kata Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).
Eko menegaskan, PAN sangat setia mendukung Prabowo dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres).
"Kita sudah banyak menemani lah Bapak Prabowo dari 3 periode sebelumnya," ujar anggota DPR 2024- 2029 ini.
Karenanya, dia menganggap wajar apabila PAN mendapatkan jatah kursi menteri yang signifikan nantinya.
"Tentunya PAN berharap mendapatkan yang signifikan dengan hasil jerih payah yang kita lakukan terhadap Bapak Prabowo," ucap Eko.
Dia menuturkan, PAN memprioritaskan Ketua Umum Zulkifli Hasan atau Zulhas sebagai menteri.
Namun, beberapa kader PAN yang berkompeten juga turut diusulkan untuk menjadi menteri Prabowo.
"Ya artinya kan (Zulhas) pastinya akan diprioritaskan. Kalau pun dapat ya itu adalah kita akan wakafkan untuk orang-orang yang berkompeten di bidangnya," ucap Eko.
Eko menjelaskan, hal tersebut sesuai dengan rencana Prabowo untuk membentuk zaken kabinet di pemerintahannya.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.