Berita Berau Terkini
Diskan Berau Kirim 10 Nelayan Ikut Pelatihan Perawatan dan Perbaikan Mesin Ketinting di Tegal
Pemkab Berau hanya bisa membawa 10 nelayan untuk diberi pelatihan ke Tegal. Secara bergantian, setiap tahun
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Menghindari risiko yang terjadi saat nelayan pergi melaut, Dinas Perikanan (Diskan) Berau rutin memberikan pelatihan kepada nelayan untuk perawatan dan perbaikan mesin ketinting.
Tahun ini, 10 nelayan dikirim ke Kota Tegal, Jawa Tengah untuk mendapat pelatihan tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Penangkapan dan Pelayanan Usaha Diskan Berau, Ika Jayati menyampaikan, risiko pekerjaan menjadi nelayan sangat tinggi.
Para nelayan juga dituntut harus bisa memperbaiki mesin kapal mereka ketika terjadi kerusakan di tengah laut. Sehingga, pelatihan perawatan dan perbaikan mesin sangat berguna untuk nelayan.
Baca juga: Dinas Perikanan Berau Anggarkan Rp 3,9 Miliar untuk Bantuan Nelayan di 6 Kecamatan
"Supaya nelayan bisa memperbaiki dan merawat mesin ketinting mereka secara mandiri. Dikhawatirkan terjadi sesuatu ketika mereka pergi melaut," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co,
Dibeberkannya, masih banyak nelayan di Kabupaten Berau yang harus mengetahui cara perawatan mesin ketinting.
Sayangnya, Pemkab Berau hanya bisa membawa 10 nelayan untuk diberi pelatihan ke Tegal. Secara bergantian, setiap tahun hanya perwakilan nelayan dari setiap kelompok yang dibawa.
"Dari perwakilan kelompok itu, diharapkan dapat menyalurkan ilmu yang didapat kepada para anggotanya. Karena sangat penting merawat mesin ketinting agar kapal tidak cepat rusak," terangnya.
Ke depan pihaknya berencana untuk membawa narasumber datang ke Berau, supaya lebih banyak lagi nelayan yang mendapat pelatihan perbaikan dan perawatan mesin. Sebab, jika harus mengirim ke luar daerah tentu membutuhkan biaya yang besar.
"Kami ada rencana untuk mendatangkan narasumber, agar lebih banyak nelayan yang bisa ikut pelatihan," ujarnya.
Yang jelas, kata Ika, nelayan yang ingin mengikuti pelatihan tersebut harus memiliki kelompok nelayan. Pihaknya tentu ingin pelatihan tersebut dapat bermanfaat bagi para masyarakat yang benar-benar berprofesi sebagai nelayan.
Selain pelatihan perawatan dan perbaikan mesin ketinting, sudah banyak pelatihan yang diberikan Diskan Berau kepada para nelayan. Seperti, pelatihan pembuatan perahu fiber dan alat tangkap berupa jaring milenium.
Pihaknya ingin merubah perilaku para nelayan untuk tidak menggunakan alat tangkap yang dilarang. Sehingga, mereka bisa membuat alat tangkap sendiri yang lebih ramah lingkungan.
"Nelayan sangat antusias untuk mengikuti pelatihan. Hanya saja kadang mereka terkendala keterbatasan modal untuk membuatnya," bebernya.
Kendati demikian, tidak semua nelayan terkendala keterbatasan modal. Seperti halnya salah seorang nelayan di Kampung Gurimbang yang akhirnya membuka usaha pembuatan perahu fiber.
"Ada nelayan yang sudah bisa membuka usaha jasa pembuatan perahu fiber. Dia menyediakan perahu untuk dijual, selain berbakat juga atas pelatihan yang kami berikan," tutupnya. (*)
Tunjangan Profesi Guru di Berau Capai Rp32,2 Miliar, Tersalur Langsung ke Rekening hingga Juni |
![]() |
---|
Khidmat HUT ke-80 RI di Berau, Bupati Sri Juniarsih Ajak Warga Jaga Persatuan dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Suku Banua Berau Jaga Tradisi, Timbang Bayi Lahir di Bulan Safar Pakai Buah untuk Harapan Baik |
![]() |
---|
Keraton Sambaliung Berau: Raja Alam Pantas Sandang Gelar Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Wabup Berau Ajak UMKM Kuliner Gunakan Pangan Lokal untuk Perkuat Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.