Pilkada Kaltim 2024

Kaltim Masuk 5 Besar Nasional Indeks Kerawanan Pilkada 2024, Ketua  Bawaslu Ingatkan Netralitas ASN 

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, Rahmat Bagja, menyampaikan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) menempati urutan kelima

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ketua Bawaslu Republik Indonesia, Rahmat Bagja menyampaikan indeks kerawanan Pilkada di wilayah Kalimantan Timur saat menjadi narasumber dalam program Podcast Tribun Kaltim edisi Pilkada yang dipandu Januar Alamijaya pada Selasa kemarin di studio Podcast gedung Tribun Kaltim.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

Untuk mengantisipasi potensi kerawanan tersebut, Bawaslu telah melakukan berbagai langkah, termasuk konsolidasi dengan pihak kepolisian, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. "Kami melakukan beberapa program antisipasi, seperti konsolidasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta forum warga untuk menciptakan pemahaman bahwa Pilkada adalah proses demokrasi yang biasa," jelas Bagja.

Bawaslu juga mengingatkan KPU agar memastikan distribusi logistik berjalan lancar agar tidak menimbulkan masalah. "Pemilu dan Pilkada harus berjalan sesuai tahapan yang sudah ditetapkan, dan keberhasilan Pilkada sangat bergantung pada kinerja KPU sebagai penyelenggara utama," ujarnya.

Baca juga: Jelang Pilkada ASN di Kukar Baca Ikrar Netralitas saat Apel Gabungan Korpri di Halaman Kantor Bupati

Fokus Pengawasan di Kaltim

Dalam konteks Pilkada di Kaltim, beberapa wilayah yang terdeteksi memiliki kerawanan tinggi adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, yang berada di kawasan Ibu Kota Negara (IKN), serta daerah perbatasan seperti Nunukan.

“Mobilisasi massa di daerah perbatasan perlu diantisipasi karena bisa menimbulkan masalah dalam proses Pilkada,” tambah Bagja.

Menjelang Pilkada 2024, Rahmat Bagja mengimbau masyarakat Kaltim untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan tidak terpengaruh oleh politik uang.

"Pilkada ini untuk menentukan pemimpin daerah lima tahun ke depan, jadi pilihlah secara rasional. Jangan mudah tergoda oleh iming-iming sembako atau bantuan lainnya," pesannya.

Bagja juga mengingatkan ASN untuk tetap netral dan tidak terlibat dalam kegiatan kampanye pasangan calon, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

"ASN dilarang menunjukkan keberpihakan, baik melalui kehadiran di kampanye akbar maupun dengan menyukai atau membagikan konten kampanye di media sosial," tegasnya.

Dengan potensi kerawanan yang tinggi, Bawaslu berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan Pilkada yang damai dan demokratis di Kalimantan Timur.

"Kita berharap Pilkada di Kaltim dapat berjalan dengan aman dan lancar, serta menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk pembangunan daerah ke depannya," pungkas Rahmat Bagja.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved