Berita Kutim Terkini

Pemkab Kutim Gelar Pentas Seni Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara hingga 11 November 2024

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menghadirkan Pentas Seni Kebudayaan, Kuliner, dan Adat Nusantara di area Polder Ilham Maulana

Penulis: Ardiana | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Ardiana Kinan
Salah Satu Penampilan Adat dari Suku Toraja Pada Event Pentas Seni Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menghadirkan Pentas Seni Kebudayaan, Kuliner, dan Adat Nusantara di area Polder Ilham Maulana. 

Acara yang dihelat mulai 2 hingga 11 November mendatang ini menyuguhkan puluhan tenant kuliner khas daerah dan UMKM, beberapa spot photo booth berkonsep budaya, hingga beragam penampilan dan aktivitas edukasi untuk memperkenalkan kebudayaan sejumlah daerah di Indonesia. 

Termasuk juga, beberapa pameran dari paguyuban suku yang berada di Kutai Timur, serta sejumlah musisi hits ibu kota. 

Baca juga: 1.540 Pelajar SMP dan SMA/SMK se-Sangatta Pecahkan Rekor MURI Melukis Wakaroros Khas Kutim

Pjs. Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kesuma mengatakan, festival adat tradisi kuliner Nusantara ini menjadi ajang memberikan wadah kepada paguyuban adat untuk  memperkenalkan kebudayaan daerahnya asalnya di Kutai Timur.

Terlebih, menurutnya, meski memiliki 2 suku utama, yaitu suku Kutai dan suku Dayak, namun Kutai Timur juga menjadi daerah yang memiliki pendatang majemuk.

"Dengan hadirnya festival adat tradisi kuliner Nusantara ini adalah upaya pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat untuk merawat bersama kebudayaan Nusantara yang saat ini hadir di Kutai Timur, serta salah satu upaya penguatan karakter bangsa," ungkapnya, Senin (4/11/2024).

Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi upaya peningkatan pendapatan sektor usaha mikro kecil dan menengah di Kutai Timur, dengan berbagai transaksi yang dilakukan. 

Sehingga, dalam rangkaian kegiatan ini, terdapat tiga unsur utama. Mulai dari kekayaan budaya, memperkuat identitas budaya, serta mendorong ekonomi kreatif.

"Semoga ini menjadi wadah 

memperkenalkan kembali adat istiadat yang harus dipertahankan. Karena dengan adanya invasi budaya modern saat ini memberikan ancaman tergerusnya tradisi leluhur kita. Apalagi, tradisi kita adalah sebuah keunggulan bagi masyarakat 

Indonesia, khususnya Kabupaten Kutai Timur," pungkasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved