Berita DPRD Bontang

Anggota DPRD Joni Dorong Pemerintah Bontang Lirik Pengelolaan Galian C

Pengelolaan tambang galian C yang lebih terstruktur dinilai dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bontang secara signifikan

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Anggota Komisi III DPRD Bontang Joni Alla Padang dalam rapat kerja dengan pemerintah, beberapa waktu lalu.  TRIBUNKALTIM.CO/HO/DPRD Bontang 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Pengelolaan tambang galian C yang lebih terstruktur dinilai dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bontang secara signifikan. 

Hal itu diungkapkan Sekretaris Komisi C DPRD Bontang Joni Alla' Padang, pada rapat kerja dengan pemerintah pekan kemarin.

Joni mengungkapkan sektor ini memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian daerah jika dikelola dengan bijak.

“Pengelolaan yang bijak bisa memberikan manfaat ekonomi yang besar tanpa merusak ekosistem,” ujar Joni 

Ia menilai, ketiadaan zonasi untuk tambang galian C dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bontang menjadi penghalang utama dalam memanfaatkan potensi ini secara maksimal.

Baca juga: Komisi C DPRD Dorong Penyelesaian Status Lahan Kantor Kelurahan Berbas Pantai

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Bontang Maming Kritisi Rencana Renovasi Tugu Selamat Datang, Hanya Hiasan

Menurutnya, tanpa adanya zonasi yang jelas, sektor galian C tidak dapat dikelola dengan optimal. 

Hal ini, menurutnya, tidak hanya menghambat peningkatan PAD, tetapi juga dapat berdampak pada stagnasi pembangunan infrastruktur kota.

"Pemerintah harus segera memberikan perhatian serius terhadap hal ini, karena potensi ekonominya sangat besar," katanya.

Sekretaris Daerah Bontang, Aji Erlynawati, menanggapi hal tersebut dengan menjelaskan bahwa, absennya zonasi galian C dalam RTRW disebabkan oleh terbatasnya luas wilayah dan potensi dampak lingkungan yang besar. 

“Wilayah kita kecil, jadi tidak memungkinkan memasukkan tambang galian C dalam RTRW. Eksploitasi berlebihan bisa merusak ekosistem dan mengurangi debit air.”

Meskipun demikian, Aji mengakui bahwa kebutuhan material galian C di Bontang masih sangat tinggi dan saat ini dipenuhi dengan mendatangkan pasokan dari daerah sekitar. 

Baca juga: DPRD Bontang Pertanyakan Realisasi Pembangunan Folder Banjir, Sahib: Tolong Jangan Cuma Rencana

Namun, ia juga menyadari bahwa solusi ini tidak ideal untuk jangka panjang. 

“Mendatangkan material dari luar hanya solusi sementara. Kita perlu mencari pendekatan yang lebih berkelanjutan untuk mencukupi kebutuhan ini,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved