Berita Pemkab Kutim

Desa Tepian Terap di Kutim Bakal Ubah Lahan Tidur jadi Kebun Buah, Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Sejumlah desa di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur mengupayakan berbagai program

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
HO/Desa Tepian Terap
Melalui program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) yang didukung oleh Bank Dunia, sejumlah desa di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur mengupayakan berbagai program untuk ikut menurunkan emisi gas rumah kaca.  

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Melalui program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) yang didukung oleh Bank Dunia, sejumlah desa di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur mengupayakan berbagai program untuk ikut menurunkan emisi gas rumah kaca. 

Salah satunya, masyarakat Desa Tepian Terap yang ikut mengajukan proposal program tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Desa Tepian Terap, Muhammad Ardan. 

Ia membeberkan, pemerintah desa tengah mengajukan program penghijauan atau reboisasi pada sejumlah lahan tidur di desa tersebut.

Baca juga: Kaltim Diklaim Turunkan Emisi Karbon, Bank Dunia Apresiasi Beri Dana Insentif

Program ini dilakukan melalui pemberian bibit buah yang akan ditanam di karst desa, serta dibagikan untuk masyarakat melalui pembentukan kelompok tani buah di Desa Tepian Terap

Bibit buah yang akan diberikan seperti bibit durian, kelapa hibrida, alpukat, rambutan, mangga dan lain-lain. 

"Bibit buahnya bervariasi, akan kami bagi per-RT kelompoknya. Masing-masing nanti diajukan lagi, karena kita akan berikan sesuai dengan bibit buah yang mereka inginkan agar mereka juga senang dan tau cara merawatnya," ungkapnya, Selasa (12/11/2024). 

Sebab menurutnya, pemberian bibit buah ini bertujuan agar masyarakat dengan mata pencaharian sebagai petani sawit tersebut memiliki opsi lain dalam mencari nafkah. 

Baca juga: Upayakan Penurunan Emisi Karbon di Pinang Raya Kutim, Pembakaran Lahan dan Sampah Berkurang

Tujuannya agar masyarakat tidak lagi bergantung pada sawit. Sehingga mengurangi masyarakat menanam sawit.

"Jadi lahan-lahan tidur yang ada di masyarakat, ditanami buah yang nanti bisa menghasilkan untuk dijual saat panen," jelasnya. 

Untuk diketahui, Desa Tepian Terap menerima 2 peruntukan dana dalam mengembangkan program FCPF-CF.

Di antaranya, dana performance untuk desa dengan program pembagian bibit buah dan dana reward untuk operasional Kelompok Tani Peduli Api (KTPA). 

Dengan anggaran dana senilai Rp305.180 juta untuk program di desa, dan Rp 75 juta untuk operasional KTPA. 

Sementara itu, beberapa perwakilan desa Tepian Terap juga telah hadir dalam sosialisasi penggunaan dana karbon FCPF-CF yang diadakan oleh Bidang Sumber Daya Alam (SDA) Kutai Timur beberapa waktu lalu. Demi melaporkan kendala dan mengevaluasi program yang diajukan. 

Baca juga: Dukung Penurunan Emisi Karbon, SDA Kutim Sosialisasi Kemitraan ke 13 Desa di Sangkulirang

Karst desa juga akan dikelola BUMDES sehingga menghasilkan wisata kebun buah.

"Proposalnya sudah kami kirim, dan belum pencairan. Mungkin masih proses validasi," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved