Video Kenakalan Remaja di Bontang Viral, Sahib Tekankan Pentingnya Peran Orangtua dan Masyarakat
Video kenakalan remaja di Bontang viral di medsos, sahib tekankan pentingnya peran orangtua dan masyarakat.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kasus kenakalan remaja yang melibatkan sejumlah siswa SMK di Pelabuhan Loktuan baru-baru ini viral di media sosial.
Para remaja yang kedapatan melakukan aktivitas ngelem itu pun menarik perhatian DPRD Bontang.
Anggota DPRD Bontang, Muhammad Sahib menekankan pentingnya sinergi antara orangtua, sekolah, dan masyarakat dalam mengatasi masalah ini.
“Remaja seperti ini tidak bisa sepenuhnya disalahkan kepada satu pihak. Kita perlu kerja sama semua pihak: orang tua, guru, dan masyarakat untuk mendidik dan mengawasi anak-anak kita,” kata Sahib, saat ditemui di ruangannya, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: DPRD Bontang Minta Pemerintah dan Perusahaan Bersinergi Sediakan Sumber Air di Kampung Baru
Ia menambahkan, meskipun guru berperan penting di sekolah, pengawasan utama tetap berasal dari keluarga dan lingkungan sehari-hari.
Saat ini,kenakalan remaja, termasuk penyalahgunaan zat seperti lem, semakin mengkhawatirkan.
Banyak remaja menghadapi tekanan sosial dan lingkungan yang mendorong mereka mencari pelarian, seperti ngelem, untuk meredakan kecemasan atau memberontak terhadap norma.
“Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak. Orang tua harus peka terhadap perubahan sikap anak, karena tanda-tanda keterlibatan dalam hal seperti ini sering muncul lebih awal,” ujarnya.
Sahib juga mendorong keterlibatan ketua RT untuk mengawasi anak-anak di lingkungan masing-masing.
Lingkungan yang kondusif dapat mencegah perilaku negatif remaja, seperti yang terjadi di pelabuhan.
Baca juga: Ketua DPRD Bontang Serukan Pentingnya Hidup Sehat di Hari Kesehatan Nasional ke-60
Menurutnya, pengawasan efektif bisa dimulai dari lingkungan tempat tinggal.
Jika ada indikasi perilaku menyimpang, pihak lingkungan sebaiknya segera memanggil orang tua untuk membahas solusi bersama.
Kasus ngelem ini hanyalah satu dari banyak tantangan remaja saat ini, seperti pergaulan bebas, kecanduan teknologi, dan masalah mental lainnya yang berdampak pada perkembangan mereka.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk memahami kondisi psikologis remaja dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka menjadi individu yang sehat dan bertanggung jawab.
“Tugas kita bersama adalah menciptakan lingkungan yang positif bagi remaja agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Jangan biarkan mereka merasa sendiri dalam menghadapi tekanan,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.