Berita Samarinda Terkini

Dukung Inovasi Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir, DPRD Samarinda Ajak Perguruan Tinggi Terlibat

Dukung inovasi pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, DPRD Samarinda ajak perguruan tinggi turut terlibat.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, M. Andriansyah saat menghadiri acara Penganugerahan Bank Sampah Unit Terbaik 2024, Selasa (3/12/2024). Dengan konsep pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, Andriansyah mengajak semua pihak, termasuk perguruan tinggi dan masyarakat, untuk bersama-sama menciptakan sampah bernilai ekonomis. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pengelolaan sampah di Samarinda terus menjadi perhatian serius.

Tidak terkecuali bagi anggota Komisi III DPRD Samarinda, M. Andriansyah.

Meski merupakan wajah baru di kursi legislatif Samarinda, namun Andriansyah berkomitmen bahwa dirinya turut mendukung pemerintah kota.

Terlebih pada inovasi pengelolaan sampah di Samarinda, baik dari hulu hingga ke hilir. 

Sejatinya hal ini ia sampaikan usai acara Penganugerahan Bank Sampah Unit Terbaik Tahun 2024 se-Kota Samarinda di Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Jalan Mulawarman, Selasa (3/12/2024).  

Baca juga: DPRD Samarinda Pesimis Perusahaan Penuhi Panggilan soal Upah Pekerja Teras Samarinda

Tak hanya itu, Andriansyah menyatakan, Komisi III siap bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda untuk membangun konsep pengelolaan sampah yang lebih terpadu. 

Sebagai langkah awal, dirinya mengambil inisiatif untuk menghadiri acara penganugerahan bank sampah ini sebagai bentuk dukungannya terhadap pengelolaan sampah

“Hari ini saya sendiri yang mencari undangan untuk hadir, karena saya ingin langsung melihat dan mendukung program seperti ini,” ujarnya.

Menurutnya, konsep bank sampah ini merupakan angin segar bagi upaya menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan di Samarinda. 

Terlebih jika sampah-sampah yang dihasilkan kemudian dipilah dan dikelola di bank sampah untuk diolah lebih lanjut, disalurkan ke pengepul, atau dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mampu mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi.  

"Kita tidak perlu lagi mengirim sampah ke luar daerah. Sebaliknya, kita membangun ekosistem pengolahan di Samarinda. Misalnya, dengan memproduksi pelet biomassa atau magot dari sampah organik, sehingga sampah tidak lagi terbuang percuma tetapi memiliki nilai ekonomi," jelasnya.  

Baca juga: Batas Waktu Makin Dekat, DPRD Samarinda Bakal Tinjau Sejumlah Proyek Pembangunan

Andriansyah optimis, jika konsep ini diterapkan secara maksimal, Samarinda dapat menjadi kota tanpa sampah. 

"Kalau sudah sampai ke tahap ini, insya Allah, tidak ada lagi sampah yang terbuang sia-sia karena semua sudah memiliki nilai," tambahnya.  

Untuk mendukung rencana ini, Andriansyah mengungkapkan, dirinya telah berkomunikasi dengan berbagai pihak.

Termasuk perguruan tinggi di Samarinda, seperti Universitas Mulawarman (Unmul) dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT). 

Kata politikus Partai Demokrat ini, hal tersebut memang membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor akademis. 

Oleh sebab itu, dirinya berharap, fakultas yang terkait dengan lingkungan dapat turut berperan dengan melibatkan mahasiswa dalam riset dan pengembangan.  

“Nanti kita bentuk tim untuk menyelesaikan sampah, karena ini tidak hanya kita bebankan ke pemerintah kota, tapi semua stakeholder harus turut hadir dan terlibat,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved