Berita Kukar Terkini

3 Program dalam Pengentasan Stunting di Loa Kulu Kukar, Ingin jadi Contoh Bagi yang Lain

Berikut penjelasan 3 program dalam pengentasan stunting di Loa Kulu Kukar, Provinsi Kalimantan Timur. 

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi deteksi anak stuning di Indonesia. Program Pemberian Makanan Bergizi tambahan di Loa Kulu adalah salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan.  

Beberapa program yang telah berjalan meliputi:

1. Pelatihan Gizi untuk Kader Posyandu

Pemerintah kecamatan bekerja sama dengan puskesmas memberikan pelatihan kepada kader posyandu tentang cara mendeteksi dini risiko stunting dan memberikan edukasi gizi kepada masyarakat.

2. Kebun Gizi Desa

Sejumlah desa di Loa Kulu telah mengembangkan kebun gizi sebagai sumber pangan lokal untuk menyediakan sayur dan buah segar bagi keluarga yang membutuhkan.

3. Pemantauan Kesehatan Rutin

Program pemantauan kesehatan ibu hamil dan balita dilakukan secara berkala untuk memastikan pertumbuhan anak tetap optimal.

Ardiansyah juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam keberhasilan program ini.

Ia menyebutkan bahwa masyarakat di Loa Kulu telah menunjukkan kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya gizi anak, terutama melalui peran aktif para ibu dalam memanfaatkan layanan posyandu dan mengikuti program edukasi gizi.

“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras kita semua. Masyarakat di Loa Kulu sangat kooperatif dan peduli terhadap masa depan anak-anak mereka. Kami berharap semangat ini dapat terus dijaga,” tutupnya.

Baca juga: Pjs Ketua PKK Kota Balikpapan Ajak Kader dan Masyarakat Bersatu Lawan Stunting

Keberhasilan Loa Kulu dalam menangani stunting menjadi inspirasi bagi kecamatan lain di Kutai Kartanegara.

Dengan sinergi yang terus diperkuat, pemerintah daerah optimistis bahwa upaya menurunkan angka stunting di Kukar dapat berjalan lebih cepat dan merata.

Program Pemberian Makanan Bergizi tambahan di Loa Kulu adalah salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan. 

Melalui pendekatan yang serupa, Kutai Kartanegara diharapkan dapat menjadi daerah percontohan dalam menuntaskan masalah stunting di Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved