Berita Pemkab Kutim
Komitmen Dinas Pertanahan Kutai Timur, Tahun depan Lebih Aktif pada Pengelolaan Karbon
Komitmen Dinas Pertanahan Kutai Timur, tahun depan lebih aktif pada pengelolaan karbon.
Penulis: Ardiana | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pertanahan berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan nasional.
Utamanya terkait pengelolaan lingkungan dan perubahan iklim.
Kepala Dinas Pertanahan Kutai Timur, Simon Salombe melalui Pejabat Fungsional Analis Kebijakan Ahli Muda, Slamet mengatakan bahwa pada tahun 2025, mereka akan lebih aktif dalam melaksanakan berbagai kegiatan terkait karbon.
Hal ini seiring dengan penambahan waktu dan sumber daya yang memungkinkan.
Pasalnya, menurut Slamet, meskipun telah merencanakan berbagai kegiatan terkait program pengelolaan karbon, keterbatasan waktu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Baca juga: Realisasikan Dana Insentif Karbon Dunia, Dinas Pertanahan Kutim Survey MHA
Untuk itu, pihaknya telah menyelesaikan 3 kegiatan utama serta tinggal menunggu kesempatan mengikuti kegiatan lanjutan terkait pengelolaan karbon.
Terlebih, dengan semakin dekatnya akhir tahun, besar kemungkinan hanya 3 kegiatan yang telah dilaksanakan yang akan dapat diselesaikan pada tahun 2024.
"Kami masih menunggu undangan atau peluang untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan karbon lainnya. Namun, melihat waktu yang semakin dekat dengan Desember, hanya tiga kegiatan ini yang dapat selesai pada tahun ini," ujarnya, Senin (9/12/2024).
Baca juga: Tahun Ini Dinas Pertanahan Kutim Bakal Selesaikan Masalah Lahan di Ringroad II B Sangatta
Ia juga menambahkan, tiga kegiatan tersebut berfokus pada penyusunan kebijakan dan perencanaan pengelolaan tanah dan karbon demi mendukung program pemerintah dalam mitigasi perubahan iklim.
Meskipun begitu, kata dia, Dinas Pertanahan Kutim tetap berharap adanya kesempatan untuk terlibat lebih lanjut dalam kegiatan lain yang berkaitan dengan pengelolaan karbon.
"Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung kelestarian lingkungan di wilayah Kutim," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.