Berita Samarinda Terkini
Program Makan Bergizi Gratis Diuji Coba di Samarinda, Begini Strategi SPPG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan di Kota Samarinda, semakin mematangkan persiapannya
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan di Kota Samarinda, semakin mematangkan persiapannya.
Bahkan akan melibatkan tim yang siap menangani berbagai tantangan, termasuk siswa yang memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu.
Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda, Binti, bersama wakilnya Rajul Amin, mengungkapkan strategi untuk memastikan program ini tetap inklusif dan aman bagi semua siswa.
Menurut Binti, untuk memitigasi risiko bagi anak-anak yang memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu, pihaknya melakukan skrining melalui guru dan orang tua siswa.
“Kami menanyakan kepada guru dan orang tua mengenai anak-anak yang memiliki alergi makanan. Misalnya, jika ada siswa yang alergi telur, maka menu makanan akan disesuaikan dan telur tidak diberikan. Kami akan menyiapkan menu cadangan khusus untuk mereka,” jelas Binti.
Baca juga: Samarinda, Balikpapan dan PPU Jadi Percontohan Makan Gratis di Kaltim
Baca juga: 20 Kumpulan Promo Spesial Payday, Makan Gratis di Yoshinoya hingga Donat J.CO 100 Ribu
Skrining ini penting, mengingat siswa di tingkat SD sering kali belum mengetahui jenis alergi yang mereka miliki. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua sangat vital dalam proses ini.
Binti juga menambahkan bahwa jumlah siswa yang membutuhkan menu khusus ini akan dihitung dan disiapkan stok makanannya sesuai dengan data yang diterima.
Sementara itu, Rajul Amin selaku wakil Ketua SPPG, menambahkan bahwa selama pelaksanaan program ini, evaluasi secara berkala akan dilakukan.
"Kami akan terus melakukan evaluasi selama berjalannya kegiatan ini, karena dari situ kita akan lakukan perbaikan terus," ujarnya.
Pihak SPPG juga memastikan bahwa semua petugas yang terlibat dalam program ini sudah dilatih secara profesional.
“Pelatihan kami berlangsung selama tujuh bulan, dimulai dari seleksi hingga berbagai pelatihan, termasuk manajerial, pengadaan pangan, hingga higienitas dan sanitasi untuk memastikan makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi,” tambahnya.
Selain itu, Dapur Sehat di Samarinda direncanakan berjumlah sembilan tempat yang tersebar di wilayah-wilayah tertentu.
Binti mengungkapkan bahwa untuk tahap awal, dirinya dan Rajul Amin ditugaskan untuk mengelola dapur sehat di wilayah Samarinda Ulu.
Baca juga: Inilah Susu Ikan, Viral Disebut Pengganti Susu Sapi di Program Makan Gratis Kabinet Prabowo-Gibran
Tim SPPG di Samarinda terdiri dari 51 orang yang akan bertanggung jawab untuk memproduksi sekitar 3.000 porsi makanan bergizi setiap harinya.
"Untuk awal di Kecamatan Samarinda Ulu kami berdua yang ditugaskan mengakomodir dan mengelola. Tapi nantinya setiap dapur akan mengelola sekitar 2.000 hingga 3.000 porsi," tutup Binti. (*)
DLH Samarinda akan Serahkan Pengelolaan Insinerator Komunal ke Warga Lokal |
![]() |
---|
Camat Samarinda Seberang Ungkap Penyebab Tanah Terus Bergerak di Perumahan Kledang Mas |
![]() |
---|
Jejak Andi Harun dan Malam Minggu di Citra Niaga Samarinda, 'Jangan Biarkan Ikon Kota Ini Mati' |
![]() |
---|
Walikota Andi Harun Tinjau Citra Niaga di Malam Minggu, Soroti Parkir hingga Kebersihan |
![]() |
---|
PLTSa Samarinda Ditarget Beroperasi 2027, Butuh Pasokan Sampah dari Kutai Kartanegara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.