Berita Samarinda Terkini
Gangguan Jaringan Jadi Biang Suplai Air Seret di Sekolah Rakyat Samarinda
Suplai air di Sekolah Rakyat 58 dan SMA Negeri 16 Samarinda tersendat akibat gangguan beruntun pada jaringan distribusi air.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Miftah Aulia Anggraini
Ringkasan Berita:
- Suplai air terhenti dua pekan akibat kerusakan pipa 800 Ring Road dan pecahnya jalur pipa di AW Syahranie.
- Sekolah Rakyat 58 berada di ujung layanan sehingga membutuhkan tiga tahapan perpompaan dan sangat terdampak setiap gangguan.
- Perumda Tirta Kencana sarankan penambahan tandon, siapkan dukungan tangki mobile, dan usulkan pembangunan booster jangka panjang.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Suplai air bersih di Sekolah Rakyat Terintegrasi 58 dan SMA Negeri 16 Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kembali menjadi sorotan setelah aliran air di kawasan tersebut sempat terhenti hingga dua pekan.
Perumda Tirta Kencana memastikan bahwa seretnya suplai air bukan karena minimnya produksi, melainkan akibat rangkaian gangguan jaringan distribusi di wilayah yang berada di ujung pelayanan.
Kaharuddin, Humas sekaligus Direktur Teknik Perumda Tirta Kencana Samarinda, mengatakan pihaknya telah melakukan survei dan pengecekan sejak sekolah tersebut ditetapkan sebagai Sekolah Rakyat.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pasokan air terhenti karena beberapa kerusakan pada jalur distribusi utama.
Baca juga: Siswa Terpaksa Mandi ke Masjid, Sekolah Rakyat 58 Samarinda Kesulitan Air Bersih
“Memang di sini kendalanya adalah di ujung pelayanan. Dan sudah yang ketiga kalinya kami ke sekolah untuk memberikan advis kepada pihak pengelola terkait penyediaan air bersih untuk kebutuhan sekolah rakyat di sini,” jelasnya.
Ia memaparkan, selama dua pekan kemarin air tidak mengalir akibat gangguan pipa 800 di kawasan Ring Road serta pecahnya pipa di jalur Jalan AW Syahranie yang terjadi hingga empat kali.
Kondisi tersebut langsung berdampak ke wilayah sekitar Sekolah Rakyat 58 yang membutuhkan tiga tahapan perpompaan sebelum air bisa mengalir.
Kaharuddin menambahkan bahwa meski dalam kondisi normal sekalipun, air baru dapat mengalir ke lokasi tersebut setelah dua hingga tiga hari.
Baca juga: Krisis Air Bersih Landa Sekolah Rakyat 58 Samarinda, Siswa dan Guru Terpaksa Mandi ke Masjid
Hal ini membuat kawasan itu sangat rentan ketika terjadi gangguan jaringan, mati listrik, ataupun kendala perpompaan.
“Untuk itu kita sarankan memaksimalkan penggunaan tandon ketika kondisi normal. Dengan menambah tandon berapa kubik lagi dan menambah perpompaan untuk penampungan,” ujarnya.
Untuk memperkuat suplai air, Perumda Tirta Kencana menyarankan agar sekolah menambah tandon dalam jumlah lebih banyak sebagai penampungan cadangan.
Perumda juga meminta sekolah menunjuk seorang Penanggung Jawab (PJ) air agar pelaporan gangguan dapat dilakukan cepat dan terkoordinasi.
Baca juga: Samarinda Bebas Kumuh 2029, Pasang Target Giat Bedah Rumah hingga Akses Air Bersih
“Ketika ada gangguan air langsung menyampaikan ke kita, kita bantu support dengan tangki mobile,” tegasnya.
Selain penanganan jangka pendek, Perumda telah menyiapkan rencana jangka menengah dan panjang.
Salah satunya adalah usulan pembangunan booster untuk memperkuat layanan distribusi ke wilayah yang berada di ujung jaringan, termasuk kawasan sekitar Sekolah Rakyat 58 dan daerah lain yang masih belum terlayani optimal.
| Diskominfo Samarinda Bangun Aplikasi Data Pedagang Pasar Pagi |
|
|---|
| Walikota Samarinda Andi Harun Desak Perangkat Daerah Tuntaskan ETPD untuk Peningkatan PAD |
|
|---|
| Disdag Samarinda Target Data Pedagang Pasar Pagi Selesai Setelah Aplikasi Digital Berjalan |
|
|---|
| Pemkot Samarinda Putuskan Tidak Ada Pembangunan Sekolah Negeri Baru 2026 |
|
|---|
| Operasi Zebra Mahakam 2025 Samarinda Dimulai, Polresta Gunakan Tilang Elektronik, Ini Jadwalnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251118_Petugas-Perumda-Tirta-Kencana-Samarinda-mengecek-jaringan-air-di-Sekolah-Rakyat.jpg)