Berita Bontang Terkini

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Bahan Pokok di Bontang Naik Signifikan

Harga bahan pokok di Kota Bontang terpantau naik signifikan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan
Ilustrasi Pasar Induk Taman Rawa Indah (Tamrin), Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan. Harga bahan pokok di Kota Bontang terpantau naik signifikan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Induk Taman Rawa Indah (Tamrin), Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, mengalami kenaikan signifikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Hasil pantauan TribunKaltim.co, lonjakan drastis terjadi pada harga ayam, telur, dan tomat.

Salah satu pedagang ayam di Pasar Tamrin, Sarwati mengungkapkan, harga ayam naik hingga Rp5.000 per ekornya.

"Sekarang untuk ayam dengan berat 1,6 kilogram dijual Rp 50 ribu, sebelumnya hanya Rp43 ribu hingga Rp45 ribu," ujarnya, Jumat (13/12/2024).

Baca juga: Pemkot Bontang Usulkan Tambahan 1.805 Jargas Gratis, Kurangi Ketergantungan LPG Subsidi

Ia menambahkan bahwa kenaikan harga ini disebabkan terbatasnya stok, sementara permintaan terus meningkat.

Akibatnya, omzet pedagang turut menurun karena konsumen cenderung menahan belanja.

"Konsumen sekarang lebih selektif, belinya jadi berkurang," keluh Sarwati.

Tak hanya ayam, harga telur yang sebelumnya Rp32 ribu per kilogram naik menjadi Rp 37 ribu.

Sementara itu, harga tomat yang biasanya Rp12 ribu melonjak hingga Rp20 ribu per kilogram.

Baca juga: 346 Pegawai di Bontang Jalani Tes Urine, Seorang ASN Terbukti Positif

Asisten 2 Bidang Ekonomi, Lukman yang memantau harga bahan pokok di pasar, menyebutkan bahwa kenaikan harga ini adalah siklus tahunan yang sering terjadi menjelang hari besar.

"Ini hukum ekonomi. Barang sedikit, permintaan banyak. Harga pasti naik," jelasnya.

Sebagai upaya antisipasi, Pemerintah Kota Bontang terus memantau pergerakan harga dan siap melakukan intervensi jika ditemukan lonjakan yang tidak wajar. 

Salah satu langkah yang dilakukan adalah optimalisasi warung ekonomi kerakyatan (wartek) di setiap kelurahan serta pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM).

"Wartek di kelurahan-kelurahan berfungsi untuk menekan inflasi dan menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau," tambah Lukman.

Pemkot memastikan akan terus memonitor pasar untuk menjaga stabilitas harga selama momentum Nataru. (*)

Pedagang ayam di Pasar Tamrin, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Jumat (13/12/2024). 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved