Berita Nasional Terkini

BJ Habibie Pernah Kuatkan Rupiah dari Rp 17.000 ke Rp 6.500 Per Dollar AS dengan Cara Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hingga lebih dari Rp 16.000 pada Selasa (17/1/2024).

Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hingga lebih dari Rp 16.000 pada Selasa (17/1/2024). 

Di sisi lain, investor asing juga mulai masuk ke Indonesia karena mulai adanya kepercayaan kepada pemerintah Indonesia.

Beberapa kebijakan tersebut membuat nilai tukar rupiah semakin naik dan berhasil menguat hingga di angka Rp 6.500 per dollar AS.

Nilai inflasi, bahkan mendekati hiperinflasi sebesar 78 persen, juga berhasil ditekan hanya menjadi dua persen.

Proyeksi Nilai Rupiah di Tahun 2025 

Masih dikutip dari laman yang sama, ekonom senior DBS Bank, Radhika Rao menyebut, nilai tukar rupiah diperkirakan masih tertekan oleh dollar AS.

DBS Bank memprediksi, rupiah diproyeksikan bakal melemah ke level Rp 16.000 per dollar AS pada semester pertama 2025.

Hal tersebut terjadi karena adanya kecenderungan indeks dollar AS yang masih menguat dan depresiasi akan dirasakan oleh sebagian besar kurs mata uang di dunia, termasuk Indonesia.

Radhika mengatakan, menurut hasil riset DBS, nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran Rp 16.025 pada kuartal I dan II di 2025.

Meskipun demikian, Radhika memprediksi, pada semester kedua 2025, diperkirakan nilai tukar rupiah akan menguat.

Rupiah akan berada di angka Rp 15.795 per dollar AS pada kuartal III tahun 2025 dan mencapai Rp 15.450 per dollar AS pada kuartal IV tahun 2025.

"Rupiah akan bergerak di bawah Rp 16.000 per dollar AS pada paruh kedua 2025, lebih dekat dengan Rp 15.500 per dollar AS di akhir 2025," ungkap Radhika.

Senada dengan Radhika, Gubernur BI, Perry Warjiyo memprediksi, nilai tukar rupiah akan berada di angka Rp 15.300 hingga Rp 15.700 per dollar AS, dilansir dari Kompas.id.

Penguatan tersebut akan terjadi seiring dengan prospek pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS pada 2025.

Selain itu, aliran modal portofolio yang masuk kembali ke dalam pasar keuangan domestik juga akan menguatkan nilai tukar rupiah.

Perry mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada angka 4,8 hingga 5,6 persen.

Sementara itu, tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia diperkirakan masih berada dalam target sasaran, yaitu sebesar 1,5-3,5 persen. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengingat Kembali Cara BJ Habibie Kuatkan Rupiah dari Rp 17.000 ke Rp 6.500 Per Dollar AS"

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved