Breaking News

Berita Mahulu Kaltim

Perjalanan Ardi Penari Hudoq asal Mahulu Kaltim, Dari Ritual Adat hingga Panggung Nasional

Bagi Ardi, penari Hudoq asal Kampung Datah Suling, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur tarian tradisional ini bukan sekadar seni

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
Ardi salah satu penari Hudoq Pakayang di kampung Long Isun.TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI 

Ia berharap generasi muda Dayak dapat terus melestarikan tradisi ini. 

Menurutnya, Hudoq adalah identitas yang harus dijaga agar tidak hilang di tengah arus modernisasi.

"Anak-anak muda harus ikut belajar Hudoq. Kalau kita tidak teruskan, siapa lagi yang akan menjaga budaya ini?" sebutnya.

Meski lelah, Ia selalu menemukan semangat baru setiap kali tampil. 

Baginya, tarian Hudoq bukan hanya tugas, tetapi juga panggilan hati.

"Setiap kali tampil, saya merasa lebih dekat dengan leluhur dan alam. Itu yang membuat saya terus bertahan," pungkasnya.

Baca juga: Pemkab Mahulu Gelar Hudoq Pakayang di Kampung Long Isun, Wujud Pelestarian Budaya Dayak Kayan Bahau

Festival Hudoq Pekayang menjadi bukti bahwa tradisi lokal dapat tetap hidup dan relevan, bahkan di panggung nasional. 

Dengan semangat para penari sepertinya, warisan budaya Dayak di Mahulu akan terus dikenang dan dihargai. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved