Berita Bontang Terkini

BNNK Bontang Akui Stigma Masih jadi Kendala Utama dalam Rehabilitasi Narkoba

Dulu pada 2003, ada enam ASN yang positif. Tahun ini, hanya satu orang. Ini menunjukkan ada perbaikan, meski tantangan tetap ada

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Ilustrasi. Tes urine narkoba bagi para pegawai TKD di Kantor BNNK Bontang, beberapa waktu lalu. Kasi Rehabilitasi BNNK Bontang, Tandayu, menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat terus dilakukan, termasuk menyampaikan bahwa rehabilitasi tidak berarti pengguna akan dicap buruk. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang, Lulyana Ramdhani, mengungkapkan bahwa stigma sosial masih menjadi hambatan utama bagi pengguna narkoba untuk mengajukan rehabilitasi secara sukarela. 

Hingga akhir 2024, hanya dua orang yang datang ke BNNK Bontang untuk mendapatkan pengobatan.

“Sebenarnya prosesnya sederhana, tidak berbeda dengan kunjungan ke puskesmas. Tapi sayangnya, banyak yang enggan karena khawatir dengan pandangan masyarakat,” ujar Lulyana saat ditemui di kantornya, Senin (30/12/2024).

Menurutnya, stigma ini tidak hanya dirasakan oleh pengguna, tetapi juga keluarga mereka. 

Baca juga: Seorang ASN Kelurahan Telihan Positif Sabu, Ini Tindakan BNNK Bontang

Banyak keluarga yang takut mengajukan rehabilitasi karena khawatir nama baik mereka rusak.

"Padahal, rehabilitasi itu upaya untuk memperbaiki, bukan hukuman,” tambahnya.

Dia juga menekankan pentingnya kesadaran dari dalam diri pengguna. Berdasarkan pengalaman BNNK, tingkat keberhasilan rehabilitasi jauh lebih tinggi jika pengguna sendiri yang berinisiatif untuk sembuh.

“Kalau keinginan sembuh datang dari diri sendiri, biasanya hasilnya lebih baik. Tapi kalau karena paksaan keluarga atau pihak lain, tingkat keberhasilannya hanya sekitar 20 persen,” jelasnya.

ASN Positif Sabu dan Penurunan Kasus

Sementara itu, Lulyana juga mengomentari kasus ASN di Kelurahan Telihan yang positif menggunakan sabu.

Menurutnya, kasus ini menjadi contoh penting bahwa pengguna narkoba tidak hanya berasal dari kalangan tertentu.

“Kami menemukan kasus ini dari pemeriksaan urine ASN. Untungnya, dia masuk kategori pengguna ringan dan sekarang menjalani rawat jalan,” ujarnya.

Baca juga: Viral Ketua RT di Lok Tuan Bontang Utara Diancam dengan Parang oleh Seorang Pria, Ini Kronologinya

Namun, ia mengklaim bahwa temuan kasus di kalangan ASN mengalami penurunan. 

“Dulu pada 2003, ada enam ASN yang positif. Tahun ini, hanya satu orang. Ini menunjukkan ada perbaikan, meski tantangan tetap ada,” katanya.

Ditambahkan Kasi Rehabilitasi BNNK Bontang, Tandayu, menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat terus dilakukan, termasuk menyampaikan bahwa rehabilitasi tidak berarti pengguna akan dicap buruk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved