Berita Ekonomi Terkini
Inilah Alasan Bukalapak Tutup Layanan Marketplace, Simak Juga Awal Mula Berdirinya
Baru-baru ini heboh pemberitaan terkait Bukalapak yang tutup operasional penjualan produk fisik di marketplace.
Selain itu, dia juga akan menjadi pemimpin Yayasan Achmad Zaky.
Dengan perubahan ini, komposisi petinggi Bukalapak terdiri dari Rachmat Kaimuddin sebagai CEO, Fajrin Rasyid sebagai Presiden dan Co-Founder, Nugroho Herucahyono sebagai Chief Technical Officer (CTO) dan Co-Founder, Willix Halim sebagai Chief Operating Officer, Natalia Firmansyah sebagai Chief Financial Officer, dan Teddy Oetomo sebagai Chief Strategy Officer.
Setelah Zaky, Nugroho Herucahyono dan Muhamad Fajrin Rasyid juga mengundurkan diri dari perusahaan.
Pergantian ini menandai perubahan strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan di industri e-commerce.
Pada 27 Juli 2021, Bukalapak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten BUKA.
Langkah ini menjadikan Bukalapak sebagai salah satu perusahaan teknologi Indonesia yang berhasil melakukan penawaran umum perdana (IPO) di pasar modal.
Namun, pada Januari 2025, Bukalapak mengumumkan akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di platform marketplace mereka.
Keputusan ini merupakan bagian dari transformasi perusahaan untuk fokus pada produk virtual, seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, dan voucher digital emas.
Penghentian layanan produk fisik akan dilakukan secara bertahap hingga Februari 2025.
Manajemen Bukalapak menyatakan bahwa layanan marketplace akan tetap beroperasi dengan fokus pada produk virtual.
Bukalapak berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin bagi para penjual yang terdampak.
Selain itu, Bukalapak akan berfokus pada pertumbuhan perusahaan dan entitas anak untuk memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama pemegang saham.
Dengan perubahan strategi ini, Bukalapak berharap dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem produk virtual dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital.
Langkah ini juga mencerminkan adaptasi Bukalapak terhadap dinamika pasar dan kebutuhan konsumen yang terus berkembang. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukalapak Tutup Layanan Marketplace, Celios: Bakar Uang Jadi Alat Bertahan Industri Digital
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjalanan Bukalapak sejak Berdiri hingga Tutup Layanan Marketplace"
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
| Update Harga Emas Antam Hari Ini di Logam Mulia Balikpapan 24 Agustus 2025 |
|
|---|
| Mendag Budi Santoso: Masalah Beras Oplosan Sudah Tuntas, Tapi Penjualan Masih Turun Drastis |
|
|---|
| Anak Haji Isam Beli 15 Persen Saham KFC Senilai Rp54,44 Miliar, Buka Peluang Kerja Sama Strategis |
|
|---|
| Bankaltimtara Raih 2 Penghargaan Best Bank Service Excellence, Yamin: Layanan Digital hingga Pelosok |
|
|---|
| Studi Banding PT Jakarta Tourisindo dengan PT Jakpro, Perkuat Tata Kelola Pengadaan Barang dan Jasa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250108_Logo-Bukalapak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.