Berita Ekonomi Terkini
Inilah Alasan Bukalapak Tutup Layanan Marketplace, Simak Juga Awal Mula Berdirinya
Baru-baru ini heboh pemberitaan terkait Bukalapak yang tutup operasional penjualan produk fisik di marketplace.
TRIBUNKALTIM.CO - Baru-baru ini heboh pemberitaan terkait Bukalapak yang tutup operasional penjualan produk fisik di marketplace.
Ternyata Bukalapak tidak melakukannya secara sengaja.
Lantas, apa yang membuat Bukalapak tutup layanan marketplace? Simak informasinya berikut ini.
Menurut Bukalapak, ini adalah proses transformasi untuk meningkatkan fokus pada produk virtual.
"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak," tulis Bukalapak dalam blog resminya, Selasa (7/1/2025).
Sementara itu, Ekonom dan Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda merespons tutupnya layanan marketplace di Bukalapak dan beralih menjual layanan produk virtual seperti pulsa, voucher dan lain-lain.
Ia berpendapat, keberadaan perusahaan digital atau e-commerce dapat bertahan ketika melakukan inovasi dan membakar uang.
Bahkan menurutnya, pendanaan Bukalapak sudah mulai meredup usai melakukan penawaran umum perdana saham atau (initial public offering/IPO).
"Apa yang terjadi di Bukalapak, semakin mengindikasikan inovasi dan bakar uang yang dilakukan oleh e-commerce (hampir di semua industri digital) itu bisa menjadi alat bertahan. Bukalapak setelah IPO tidak lagi mendapatkan pendanaan segar," kata Nailul Huda dikutip dari Tribunnews.
Huda menyebut bahwa setelah Bukalapak melakukan IPO, justru lebih fokus pada pengembangan mitra Bukalapak itu sendiri.
Sehingga memilih untuk menutup layanan marketplacenya.
"Kondisi ini seharusnya bisa dijadikan pelajaran bahwa meskipun sudah IPO, private placement masih harus diupayakan," ujarnya.
Di satu sisi, Huda menyatakan bahwa e-commerce di Indonesia terdiri dari tiga layer besar.
Pertama, diisi oleh Shoppe dan Tokopedia-TikTok. Sedangkan layer kedua adalah middle platform seperti Blibli, Lazada dan Bukalapak.
"Tutupnya Bukalapak praktis middle platform sekarang hanya Blibli dan Lazada. Layer ketiga, platform e-commerce yang kecil-kecil dan lokal biasanya," tutur Huda.
| Update Harga Emas Antam Hari Ini di Logam Mulia Balikpapan 24 Agustus 2025 |
|
|---|
| Mendag Budi Santoso: Masalah Beras Oplosan Sudah Tuntas, Tapi Penjualan Masih Turun Drastis |
|
|---|
| Anak Haji Isam Beli 15 Persen Saham KFC Senilai Rp54,44 Miliar, Buka Peluang Kerja Sama Strategis |
|
|---|
| Bankaltimtara Raih 2 Penghargaan Best Bank Service Excellence, Yamin: Layanan Digital hingga Pelosok |
|
|---|
| Studi Banding PT Jakarta Tourisindo dengan PT Jakpro, Perkuat Tata Kelola Pengadaan Barang dan Jasa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.