Breaking News

Mobil Terjun ke Jurang

Viral Kecelakaan di Juanda 4 Samarinda, Pick-up Terjun Bebas ke dalam Jurang

Kemarin, Selasa (7/1) sore terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang melibatkan sebuah mobil pick up pengangkut batu bata terjun bebas ke dalam

|
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Christnina Maharani
Instagram @soalsamarinda
Sebuah mobil pick up mengalami lakalantas terjun ke jurang di kawasan Juanda 4 Samarinda, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. (Instagram @soalsamarinda) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kemarin, Selasa (7/1/2025) sore, terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang melibatkan sebuah mobil pick up pengangkut batu bata terjun bebas ke dalam sebuah jurang di Jalan Juanda 4, Samarinda, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 

Kejadian ini viral di media sosial.

Dilansir dari postingan Instagram @soalsamarinda, terlihat sebuah pick up berwarna gelap tergeletak jatuh jauh dari atas jalan utama.

Titik jatuhnya truk tersebut berada pada sebuah jurang yang dalam di pinggir Jalan Juanda 4 Samarinda

Melalui informasi yang tertera, diduga pick up tersebut lepas kendali ketika sedang membongkar muatan batu bata yang dibawa. 

Dikutip juga dari postingan Instagram @samarindaetam, proses evakuasi sedang diupayakan. 

Baca juga: Viral! Terjadi Abrasi yang Akibatkan Longsor di Kutai Barat Kaltim

Hingga kabar ini diturunkan, belum ada kabar lebih lanjut terkait proses evakuasi serta sopir yang mengendarai mobil pick up tersebut. Tribunkaltim.co masih memantau kembali terkait kabar ini. 

Sebuah pick up mengalami lakalantas. (Instagram @soalsamarinda)
Sebuah pick up mengalami lakalantas di daerah Juanda 4 Samarinda. (Instagram @soalsamarinda)

Pertolongan Pertama Jika Terjadi Lakalantas 

Jika Anda menyaksikan peristiwa lakalantas atau sedang berada pada lokasi terjadinya lakalantas, berikut ini adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat dan dapat membantu korban kecelakaan

Dikutip dari hellosehat.com, inilah 7 langkah yang bisa Anda lakukan. 

1. Bersikap tenang 

Bergegas menuju situasi berbahaya tanpa memperhatikan apakah situasi sudah aman bukan langkah yang bijak. 

Bersikap tenang akan membantu Anda berpikir dengan baik, sehingga dapat fokus untuk menentukan apa yang bisa dilakukan dalam situasi tersebut. 

Kecelakaan lalu lintas bisa menyebabkan luka ringan tanpa ada korban yang terluka parah, tetapi juga berisiko mempertaruhkan nyawa orang lain yang hendak menolong. 

2. Menghubungi nomor darurat 

Setelah melihat lakalantas, pertolongan pertama yang paling tepat dilakukan adalah menghubungi nomor darurat kecelakaan (119), terlepas dari ada atau tidaknya korban. 

Jangan berasumsi kalau orang lain sudah menghubungi pihak yang berwajib. Jika ponsel Anda sedang tidak dalam jangkauan, minta orang lain untuk menghubungi nomor darurat. 

Perhatikan kendaraan yang terlibat kecelakaan, seperti plat nomor, jenis kendaraan, merek, tipe dan warna. Informasi tersebut berguna untuk penyelidikan pihak yang berwajib. 

Lebih baik lagi jika Anda juga mengamati ciri-ciri fisik pengemudi dan jumlah korban untuk mengantisipasi kejadian tabrak lari (jika terjadi lakalantas tabrak lari). 

3. Amankan keadaan sekitar 

Pertolongan pertama pada kecelakaan lebih aman dilakukan saat kondisi sekitar sudah terkendali. 

Jangan mendekati kendaraan atau menghampiri terlalu dekat untuk memberikan pertolongan sampai Anda yakin lokasi kecelakaan telah aman. 

Ketika Anda sedang mengemudi dan melihat kecelakaan, sebaiknya minggir ke sisi jalan setidaknya 30 meter dari tempat kejadian jika memang situasi memungkinkan. 

Baca juga: Kecelakaan Sekeluarga di Balikpapan Utara, Penumpang Motor Tewas Terlindas Bus Saat Hendak ke SPBU

Setelah itu, matikan mesin dan nyalakan lampu darurat. Hal ini bertujuan agar memberi jarak yang cukup sehingga tidak membahayakan diri Anda sendiri dari potensi bahaya. 

Selain itu, sebaiknya Anda tidak langsung keluar dari kendaraan saat berada di tengah jalan. 

Pada kondisi yang parah, misalkan pada kecelakaan beruntun yang menyebabkan kebakaran, sebaiknya Anda menunggu sampai layanan darurat tiba. 

4. Periksa keadaan korban 

Jika Anda yakin situasi sudah aman, dekati mobil dan periksa kondisi korban kecelakaan untuk memastikan apakah korban masih hidup atau meninggal. 

Anda bisa memeriksa dengan mendengarkan embusan napas dan pergerakan dada yang naik turun. Bila korban sadar dan kesulitan bernapas, lepaskan semua benda yang mengikat tubuh korban. 

Apabila memungkinkan, Anda bisa berusaha menariknya keluar dari lokasi, terutama jika paramedis belum tiba di tempat kejadian. 

Namun, Anda perlu hati-hati karena korban kecelakaan mungkin bisa mengalami cedera, patah tulang, atau perdarahan yang sangat parah. 

Menurut Panduan Kecelakaan Lalu Lintas dari Kementerian Kesehatan RI yang dilansir dari WHO, berikut adalah hal yang perlu diperhatikan saat memindahkan korban kecelakaan

- Anda hanya boleh memindahkan korban kecelakaan lalu lintas pada situasi mendesak, tetapi tidak boleh secara paksa. 

- Saat mencoba memindahkan korban, pastikan 

Anda menopang bagian tulang belakang dan leher dengan baik. 

- Pertolongan pertama pada kecelakaan ini bertujuan untuk mencegah risiko fatal dari kemungkinan adanya cedera leher (whiplash). 

5. Membalut luka pendarahan 

Jika melihat adanya perdarahan, cobalah untuk menghentikan perdarahan dengan menekan bagian tubuh yang terluka. Gunakan kain atau benda lain yang cukup kuat menahan aliran darah. 

Selanjutnya, lakukan pertolongan pertama untuk perdarahan dengan memosisikan bagian tubuh yang mengalami perdarahan lebih tinggi dari jantung. 

Usahakan agar balutan luka tetap rekat sampai bantuan medis datang sehingga korban tidak kehilangan banyak darah. 

Periksa juga apakah terdapat tanda-tanda patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas. 

Pertolongan pertama untuk patah tulang yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan alas dari bahan keras untuk menopang bagian tubuh yang patah. 

Baca juga: Minuman Keras Jadi Biang Lakalantas di Mahulu

6. Memberikan bantuan pernapasan 

Korban kecelakaan bisa tidak sadarkan diri, tidak merespons, dan mengalami henti napas. 

Jika Anda memiliki keterampilan pertolongan pertama yang mumpuni, seperti resusitasi jantung paru atau CPR, lakukanlah pada korban yang membutuhkan. 

Apabila belum pernah melakukannya, sebaiknya tunggu paramedis. Sembarangan mempraktikkan langkah penyelamatan, misalnya melakukan napas buatan, justru dapat membahayakan korban. 

Resusitasi jantung paru untuk pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas bisa dilakukan dengan kompresi dada menggunakan tangan. 

Caranya adalah memberikan tekanan pada dada secara berulang selama 2 menit tanpa henti. 

7. Berikan kesaksian dan amankan barang bukti 

Hentikan kendaraan yang lewat pada kesempatan pertama bila ada korban yang perlu dibawa ke rumah sakit. Jangan lupa amankan juga barang-barang milik korban. 

Ketika polisi tiba di tempat kejadian, ceritakan kronologis kejadian dan berikan nama Anda ke polisi serta kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. 

Cobalah untuk mengumpulkan saksi lainnya. Hal ini akan membuat kesaksian Anda lebih berguna bagi pihak-pihak yang dirugikan dan layanan darurat. 

Bila situasi memungkinkan, usahakan untuk menghubungi keluarga korban berdasarkan petunjuk atau keterangan yang ada. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved