Berita Bontang Terkini
Tanggapan Ketua Komisi A DPRD Bontang Terkait Pembangunan SD 002 Bontang Barat Sudah 92 Persen
Perdebatan terjadi saat pihak kontraktor dan konsultan proyek, CV Surya Jaya Kontruksi, mengklaim progres pekerjaan sudah mencapai 92 persen
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto, terlibat adu argumen dengan konsultan proyek pembangunan SD 002 Bontang Barat saat melakukan peninjauan lapangan bersama anggota dewan lainnya, Jumat (10/1/2025).
Perdebatan terjadi saat pihak kontraktor dan konsultan proyek, CV Surya Jaya Kontruksi, mengklaim progres pekerjaan sudah mencapai 92 persen.
Namun, Heri meragukan angka tersebut setelah melihat langsung kondisi bangunan di lokasi.
Baca juga: Proyek SD 002 Bontang Barat Dilanjutkan, Kontraktor Didenda Rp 6 Juta Per Hari
“Kalau dilihat secara langsung, saya rasa belum sampai 90 persen. Masih banyak yang perlu diperbaiki, terutama di bagian struktur dan safety bangunan,” ujar Heri.
Fakta di Lapangan Berbeda
Saat melihat langsung , Heri mendapati lantai dasar bangunan dua lantai tersebut memang hanya menyisakan tahap finishing.
Namun, lantai dua masih jauh dari selesai. Sekat ruangan belum terpasang sempurna, dengan material seperti batako merah, pasir, dan semen yang masih berserakan.
Di area luar, ekskavator kecil terlihat masih meratakan lahan untuk persiapan pemasangan paving block.
Heri juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak konsultan. Ia mengaku sempat meminta laporan harian proyek senilai Rp 6 miliar tersebut, namun tidak mendapat bukti fisik yang memadai.
“Tadi saya tanya soal laporan harian, katanya ada. Tapi waktu diminta ditunjukkan, tidak ada bukti fisiknya. Seharusnya setiap hari ada catatan yang jelas, progres pagi, siang, sore,” tegasnya.
Heri menambahkan, jika pengawasan lebih ketat, kesalahan dalam pengerjaan bisa diminimalisir lebih awal. Ia juga mengingatkan bahwa kontraktor dan pemerintah sama-sama dirugikan dengan keterlambatan ini.
“Kontraktor punya tanggung jawab, tapi konsultan juga harus profesional. Jangan sampai proyek yang dibiayai dengan dana publik tidak sesuai harapan,” terangnya.
Proses Belajar Terganggu
Kepala SD 002 Bontang Barat, Suhartini, mengaku kecewa dengan keterlambatan proyek ini karena berdampak pada proses belajar mengajar.
"Bangunan ini rencananya ada delapan ruang kelas dari kebutuhan total 12 ruangan, termasuk ruang guru. Tapi yang selesai baru delapan, jadi sebenarnya masih kurang," jelasnya.
Ia menambahkan, kekurangan ruang belajar tersebut membuat sekolah harus menunda memindahkan muridnya ke sekolah baru itu.
"Karena belum selesai, sekarang siswa kami yang 246 orang masih menumpang belajar di SD 001 Bontang Barat," ungkapnya.
Suhartini berharap proyek ini segera dirampungkan agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan normal.(*)
Operasi Pasar di Berbas Pantai Bontang, Beras Bulog 5 Kg Dijual Rp 60 Ribu Diserbu Warga |
![]() |
---|
Suasana RSUD Bontang Gempar, Perempuan Diduga Depresi Naik ke Atap Gedung |
![]() |
---|
Patroli Trantib Satimpo Bontang Temukan Pekerja Minum Miras hingga Pasangan Mesum |
![]() |
---|
Program Stimulan RT Kota Bontang Era Basri Rase Berakhir, Neni Ganti Nama Program dengan 'Pro RT' |
![]() |
---|
Pemkot Bontang Hentikan Stimulan RT, Ganti dengan Program Pro RT Mulai 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.