Berita Nunukan Terkini
Banjir Setinggi 2,3 Meter Rendam Warga Kecamatan Lumbis Hulu Nunukan saat Warga Tidur Nyenyak
Banjir terjadi di Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) sejak Jumat (10/1) dini hari. Banjir tersebut diakibatkan dari
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Banjir terjadi di Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) sejak Jumat (10/1) dini hari. Banjir tersebut diakibatkan dari luapan Sungai Sedalir, Malaysia.
Bencana banjir bandang di Lumbis Hulu terjadi secara tiba-tiba saat warga sedang tertidur pulas.
Camat Lumbis Hulu, Justinus menyampaikan bahwa wilayahnya sering diguyur hujan sejak Desember 2024 hingga Januari 2025.
"Pada hari Kamis 9 Januari 2025 cuaca normal dan kondisi Sungai Sedalir Lumbis Hulu dalam posisi normal atau air kecil seperti biasanya. Namun pada Jumat 10 Januari 2025 pukul 03.00 Wita saat warga sedang tidur nyenyak, tiba-tiba air naik dan masuk dalam perkampungan warga dengan suara gemuruh air giram yang membentuk gumpalan air mencapai 2,3 meter," kata Justinus kepada TribunKaltara.com, Senin (13/01/2025), pukul 12.30 Wita.
Menurutnya, saat banjir datang air masuk melalui parit-parit anak sungai yang kecil, sehingga air tersebut memenuhi kolong-kolong rumah warga hingga masuk ke dalam rumah warga.
Baca juga: Yayasan Pendidikan PAUD Abi Al Ummi Nunukan Sajikan Sayur dan Ayam Goreng untuk Program MBG
"Pukul 03.15 Wita sampai pukul 03.30 Wita, sebagian warga sudah mulai mengungsi ke tempat yang aman dan pengunungan tinggi di gunung Gereja GKII Lumbis Hulu dan sebagian warga juga tidak bisa kemana-mana karena terkepung air," ucapnya.
Sekitar pukul 04.00 Wita sampai pukul 05.00 Wita, air mulai perlahan surut. Lebih lanjut Justinus katakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir bandang di Lumbis Hulu.
"Tidak adanya pengungsian khusus yang dibuat dan tidak ada membuat dapur umum. Warga hanya mengungsi ke tempat yang tinggi seperti gunung Gereja GKII Lumbis Hulu," ujarnya.
Justinus mengaku, dirinya telah berkoordinasi dengan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan langkah-langkah penanganan.
Termasuk juga memberikan bantuan Sembako kepada warga terdampak banjir bandang.
"Warga sekitar bersama pemerintah kecamatan, POS Pamtas dan 10 kepala desa di Kecamatan Lumbis Hulu bergotong royong membersihkan lumpur-lumpur yang mengendap di rumah warga dan fasilitas lainnya.
Baca juga: Harga per Porsi Rp15 Ribu, Makan Bergizi Gratis Dimulai di Tenggarong dan Nunukan
Petugas Pustu dan Tim Medis Pos Pamtas siap membantu warga yang sedang sakit dan tetap memantau perkembangan kesehatan masyarakat," tuturnya.
Selain itu, dampak dari banjir menyebabkan kualitas air sumur warga tercemar.
"Air sumur berwarna kuning atau keruh berlumpur. Hal ini diperburuk dengan banyaknya warga yang memelihara ayam, sapi, babi. Sehingga kotoran hewan peliharaan lainnya ikut hanyut terbawa air dan mengenagi daerah-daerah tertentu," ungkap Justinus. (fbi)
40 Rumah Terbakar di Nunukan Kaltara, Warga Terpaksa Lompat ke Sungai |
![]() |
---|
Teror Buaya di Nunukan, Petani Rumput Laut Selamat Usai Digigit dan Diputar |
![]() |
---|
Perjuangan Rahmat Terapung 2 Hari 2 Malam di Lautan, ABK Asal Sebatik Ditemukan Selamat di Tawau |
![]() |
---|
Curi Perhiasan Tamu Hotel untuk Modal Nikah, Pemuda di Nunukan Ini Kaget Ternyata Emas Palsu |
![]() |
---|
Tim Mabes Polri Tangkap Kasat Reskoba Polres Nunukan dan 3 Anggotanya, Diduga Terlibat Kasus Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.