Berita Mahulu Terkini

Bandara Ujoh Bilang di Mahulu Kaltim Mulai Dibangun, Runway Pesawat 750 Meter Disiapkan

Kini sedang mempersiapkan pembangunan sisi udara Bandara Ujoh Bilang Mahulu di Provinsi Kalimantan Timur. 

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
BANGUN BANDARA BARU - Suasana di Bandara Ujoh Bilang, Mahakam Ulu terkini, Dinas PUPR Mahulu PUPR) sedang mempersiapkan pembangunan sisi udara Bandara Ujoh Bilang. Bandara Ujoh Bilang diharapkan dapat memberikan kapasitas yang lebih besar dan meningkatkan akses transportasi udara di Mahakam Ulu. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu atau Mahulu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mempersiapkan pembangunan sisi udara Bandara Ujoh Bilang Mahulu di Provinsi Kalimantan Timur

Proyek strategis ini diharapkan dapat mempercepat akses transportasi udara di wilayah pelosok tersebut.

"Kami membangun runway Bandara Ujoh Bilang sepanjang 750 meter dengan lebar 23 meter," kata Kepala Dinas PUPR Mahulu, Didik Subagja, Sabtu (25/1/2025) di Mahakam Ulu.

Pembangunan bandara di ibu kota Mahulu ini, menurutnya, bukanlah pekerjaan mudah. 

Baca juga: Bupati Mahulu: Proyek Bandara Ujoh Bilang Bentuk Keseriusan Pemerintah Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Seluruh proses dimulai dari nol, dengan melibatkan tiga jenis pekerjaan besar dan struktur utama.

Pembangunan Bandara Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur semakin menunjukkan perkembangan signifikan.
Pembangunan Bandara Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur semakin menunjukkan perkembangan signifikan. (TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI)

"Pekerjaan pertama adalah penyiapan lahan, mulai dari pembersihan, pembentukan, galian, hingga timbunan material," ucapnya.

Setelah lahan siap, tahap kedua yakni pembangunan landasan pacu atau Runway Pesawat akan dilakukan.

 Tahap ini menjadi prioritas untuk mendukung operasional awal Bandara Ujoh Bilang.

"Pekerjaan kedua setelah lahan siap yaitu pembangunan runway. Selain itu, ada juga pekerjaan pembangunan taxiway sepanjang 89,5 meter dengan lebar 15 meter, fillet taxiway seluas 145 meter persegi, serta apron berukuran 62 meter x 70 meter," tambahnya.

Tantangan Membangun Bandara Ujoh Bilang

Ia mengakui bahwa tantangan geografis dan logistik menjadi kendala dalam proyek ini. 

Namun, ia optimistis bahwa pembangunan bandara ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Mahulu.

Pekerjaan membangun bandara di pusat ibu kota Mahulu ini terbilang berat.

Baca juga: Lokasi Strategis, Bandara Ujoh Bilang Mahulu Siap Jadi Magnet Transportasi di Kalimantan

"Harus membangun dari nol, tapi kami yakin bandara ini nantinya akan menjadi akses penting bagi mobilitas masyarakat dan distribusi logistik," tuturnya.

Target Mampu Didarati Pesawat ATR72

Landasan pacu ini dirancang untuk mampu didarati pesawat jenis ATR72 seri 500/600 dengan kapasitas 70-an penumpang, sebagai bagian dari pengembangan bertahap hingga mencapai panjang 2.600 meter.

Panjang Runway Pesawat yang dibangun pada 2024 ini merupakan bagian pengembangan bertahap hingga nantinya mencapai 2.600 meter.

"Untuk tahap pertama, runway sepanjang 750 meter dengan lebar 23 meter dilapisi aspal AC-BC setebal 6 sentimeter," sebutnya. 

Tahap awal pembangunan bandara ini dirancang untuk mendukung konektivitas wilayah Mahulu dengan daerah lain, terutama di Kalimantan Timur

Selain itu, landasan pacu akan terus diperpanjang pada tahap berikutnya hingga mampu melayani pesawat jenis Bombardier CJ1000 dan Boeing 737 atau Airbus A320 dengan kapasitas hingga 194 penumpang.

Baca juga: Nasib Bandara Ujoh Bilang Mahulu di Tangan Prabowo-Gibran, Sudah Dapat Izin Pusat, 2026 Siap Bangun?

"Ukuran runway di tahap pertama sudah memungkinkan untuk pesawat ATR72. Nantinya, di tahap kedua, panjang runway ditargetkan mampu melayani pesawat yang lebih besar seperti Bombardier dan Boeing 737," ujarnya.

Proses pembangunan bandara ini melibatkan tiga jenis pekerjaan besar, mulai dari persiapan lahan, pembangunan struktur landasan, hingga konstruksi. 

Semua elemen dikerjakan secara bertahap karena keterbatasan anggaran.

"Dibangun runway 750 meter dan lebar 23 meter dulu karena kemampuan anggaran. Meski demikian, kualitas konstruksi tetap mengacu pada standar, seperti penggunaan aspal AC-BC yang khusus untuk landasan pacu," jelasnya.

Sebagai perbandingan, Bandara Numlea di Kabupaten Buru memiliki panjang runway serupa dan dapat didarati pesawat jenis Cassa C-212 berkapasitas 21-28 penumpang. 

Bandara Ujoh Bilang diharapkan dapat memberikan kapasitas yang lebih besar dan meningkatkan akses transportasi udara di Mahakam Ulu.

"Pembangunan ini menjadi langkah penting bagi Mahulu. Bandara ini nantinya akan membuka isolasi daerah dan mempermudah akses bagi masyarakat maupun logistik," pungkasnya. (*)

 


 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved