Berita Nasional Terkini
Terjawab Sudah Musim Hujan Sampai Kapan? Begini Prediksi Terbaru BMKG dan Awal Kemarau 2025
Terjawab sudah musim hujan sampai kapan? begini prediksi terbaru BMKG dan awal musim kemarau 2025.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah musim hujan sampai kapan? begini prediksi terbaru BMKG dan awal musim kemarau 2025.
BMKG telah merilis informasi musim hujan sampai kapan dan awal musim kemarau 2025.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, pada Rabu (5/2/2025) memprediksi bahwa akhir musim hujan terjadi pada bulan Maret 2025.
Sementara masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau akan terjadi pada April 2025.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Tanah Longsor Landa Kecamatan Palaran Samarinda
Menurut Dwikorita, puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan terjadi antara bulan Januari dan Februari.
"Nah, kemudian puncak musim hujan itu di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Januari hingga Februari, sehingga saat ini masih menghadapi puncak musim hujan," kata Dwikorita, dikutip dari Antara.
Potensi Cuaca Ekstrem di Berbagai Wilayah
Dwikorita juga memperingatkan bahwa masyarakat di Indonesia perlu tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang masih sering terjadi di berbagai wilayah.
Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem yang terjadi selama musim hujan 2025 dapat bergeser dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
"Hanya tempatnya itu bergeser-geser, misalnya dari Sumatera, dari Jakarta, lalu ke Jawa Tengah, ke Jawa Timur, lalu nanti ke Sulawesi, nanti balik lagi ke Jakarta, jadi akan berpindah-pindah tempatnya," jelasnya, seperti dilansir Kompas.com.
Dinamika Atmosfer di Wilayah Indonesia
BMKG menjelaskan bahwa dinamika atmosfer di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh beberapa sistem tekanan rendah yang aktif di Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS).

Sistem tekanan rendah yang terpantau di BBU adalah Bibit Siklon 95W, yang terdeteksi di Samudra Pasifik Barat, utara Papua Barat.
Bibit Siklon ini bergerak ke arah Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot (37 km/jam).
Dampaknya, wilayah Maluku Utara, Papua Barat Daya, dan Pesisir utara Papua diperkirakan akan menerima hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.