Berita Nasional Terkini

Sah! Brian Yuliarto Resmi Dilantik Prabowo Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Soemantri

Sah! Brian Yuliarto, guru besar asal ITB resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Mendiktisaintek, menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro

YouTube/KOMPASTV
BRIAN YULIARTO MENDIKTISAINTEK - Tangkapan layar melalui YouTube KOMPASTV. Brian Yuliarto, guru besar asal ITB resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Mendiktisaintek, menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro. (YouTube/KOMPASTV) 

TRIBUNKALTIM.CO - Sah! Brian Yuliarto, guru besar asal ITB resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Mendiktisaintek, menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Hari ini, Rabu (19/2/2025), Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) di Istana Kepresidenan Jakarta.

Ia akan menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sebelumnya banjir sorotan dan kritikan tajam publik di media sosial dan didemo besar-besaran, mulai dari pegawai ASN Kemendiktisaintek hingga para dosen yang resah tukinnya tak kunjung terbayarkan.

Brian merupakan salah seorang Guru Besar Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dikutip dari Kompas.com, pengangkatannya tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Tahun 2024-2029 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara, Nanik Purwanti.

Baca juga: Siapa Brian Yuliarto? Ini Profil Guru Besar ITB yang Disebut Menggantikan Mendiktisaintek Satryo

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Brian di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," imbuh Brian.

Sebagai informasi, pelantikan pejabat baru sempat disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat menjawab isu perombakan (reshuffle) kabinet oleh Prabowo hari ini.

Namun ketika dikonfirmasi, Teddy tidak memberikan rincian siapa saja pejabat yang akan dilantik.

Ia pun tak berkomentar banyak terkait isu reshuffle yang beredar tersebut. "Nanti sore akan ada pelantikan beberapa pejabat," kata Teddy saat dikonfirmasi, Rabu (19/2/2025).

Profil Brian Yuliarto, guru besar ITB yang raih Habibie Prize 2024

SIAPA BRIAN YULIARTO - Potret Brian Yuliarto melalui website resmi ITB dan Research Gate. Siapa Brian Yuliarto yang namanya kini tengah ramai dibicarakan? Berikut profil guru besar ITB yang dikabarkan menjadi pengganti Mendiktisaintek saat ini, Satryo Soemantri Brodjonegoro. (fti.itb.ac.id dan Research Gate)
BRIAN YULIARTO MENDIKTISAINTEK - Potret Brian Yuliarto melalui website resmi ITB dan Research Gate. Siapa Brian Yuliarto yang namanya kini tengah ramai dibicarakan? Berikut profil guru besar ITB yang dikabarkan menjadi pengganti Mendiktisaintek saat ini, Satryo Soemantri Brodjonegoro. (fti.itb.ac.id dan Research Gate) ((fti.itb.ac.id dan Research Gate))

Dilansir dari Tribunnews, Brian Yuliarto merupakan seorang akademisi sekaligus peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Saat ini, Brian Yuliarto menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2030.

Brian adalah Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri serta tergabung dalam Kelompok Keahlian Teknologi Nano dan Kuantum.

Brian Yuliarto lahir pada 27 Juli 1975. Sehingga saat ini, usianya 49 tahun.

Sebelum menjadi Wakil Rektor ITB, Brian Yuliarto menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB periode 2020-2024.

Kemudian sebagai Visiting Professor Tsukuba University (2021-sekarang), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019-2020).

Brian pernah menduduki jabatan Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018-2020), serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016).

Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai calon Rektor ITB periode 2025 – 2030. 

Mengutip dari itb.ac.id, Brian Yuliarto menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Fisika dan mendapatkan gelar sarjananya dari ITB pada 1999. 

Sementara untuk gelar magister dan doktor, Brian mendapatkannya setelah menyelesaikan pendidikannya di University of Tokyo pada 2002 dan 2005.

Baca juga: Reshuffle Kabinet Prabowo, Daftar Pejabat yang Dilantik Sore Ini, Brian Yuliarto jadi Mendikti

Di Tokyo, ia mengambil jurusan Jurusan Quantum Engineering and System Science Department.

Pada tahun 2006, Brian kembali ke almamaternya sebagai dosen. Total ia sudah 19 tahun menjadi pengajar di ITB.

Dikenal Sebagai Ilmuan Top Indonesia
Brian Yuliarto dikenal sebagai salah satu ilmuwan top Tanah Air.

Ia menempati peringkat 18 dalam Indonesia Top 10.000 Scientist kategori Subjek Engineering & Technology.

Pemeringkatan ini dilakukan oleh AD Scientific Index yang merupakan sistem pemeringkatan dan analisis tahunan, berdasarkan kinerja ilmiah dan produktivitas dari sebuah universitas dan/atau seorang ilmuwan.

Brian Yuliarto juga telah mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu "World’s Top 2 persen Scientist versi Stanford University pada tahun 2022.

Ia juga pernah dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik oleh ITB pada tahun 2021 dan beberapa kali mendapat penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan inovasi teknologi.

Pada November 2024, Brian Yuliarto meraih Habibie Prize 2024 untuk kategori Ilmu Rekayasa. 

Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Yayasan SDM Iptek sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar Brian Yuliarto dalam pengembangan teknologi berbasis material maju dan nanoteknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Baca juga: Bantahan Mendikti Satryo Soemantri Brodjonegoro soal Menampar Pegawai dan Suara Viral yang Maki-maki

Sepanjang kariernya, Prof Brian aktif melakukan penelitian di bidang nanoteknologi dan biosensor dengan sejumlah hasil riset yang sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional ternama.

Dirinya juga melakukan penelitian-penelitian terobosan yang berfokus pada pengembangan material fungsional untuk aplikasi di berbagai sektor, termasuk kesehatan, energi dan lingkungan. 

Salah satu penelitian utamanya adalah pengembangan "biosensor portabel" untuk deteksi virus demam berdarah DENV-3, serta sensor gas berbasis oksida logam untuk pemantauan lingkungan dan industri. 

Penelitian-penelitian ini tidak hanya menunjukkan kontribusi langsung bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga menempatkan nama Indonesia di peta penelitian global.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved