Berita Kaltim Terkini
BBPJN Kaltim Tegaskan Jembatan Mahakam di Samarinda tak Perlu Ditutup Sementara
BBPJN Kalimantan Timur (Kaltim) menyampaikan jembatan Mahakam Samarinda tak perlu ditutup pasca ditabrak kapal ponton
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim), melakukan rapat menindaklanjuti terkait insiden jembatan Mahakam Samarinda pada Kamis (20/2/2025).
Rapat sendiri digelar di Kota Balikpapan kantor BBPJN mengundang para pihak terkait.
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio M.K. menjelaskan PT Pelayaran Mitra 7 Samudera pemilik kapal tongkang yang menabrak jembatan Mahakam dihadirkan pada rapat.
Kemudian perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, KSOP Kelas 1 Samarinda, Satuan Polairud Polresta Samarinda, Pelindo, serta pihak perusahaan terkait seperti PT Sarana Bina Semesta Alam dan Segara Mitra Abadi sebagai pemilik muatan kayu, dan Melati Bhakti Satya (MBS) Perseroda hadir.
Kabid, kasatker hadir dalam rapat, yang kemudian kembali me-review detik–detik insiden kapal tongkang bermuatan kayu menabrak pilar jembatan mahakam.
BBPJN memastikan bahwa kondisi jembatan tetap aman meskipun mengalami kerusakan minor.
Baca juga: DPRD dan Pemprov Kaltim Sepakat Rekomendasikan Penutupan Jembatan Mahakam Pasca Ditabrak
Tayangan rekaman CCTV yang memperlihatkan momen saat kapal tongkang menabrak dua fender pelindung jembatan sebelum akhirnya menghantam pilar Jembatan Mahakam diputar kembali.
“Kami dari tim BBPJN Kaltim juga telah melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi memastikan bahwa meskipun terjadi pengelupasan dan goresan pada beton bagian bawah, struktur utama jembatan tidak mengalami kerusakan signifikan,” jelas Hendro malam ini.
Secara rinci, pemeriksaan pada bangunan bawah dan atas jembatan yang di cek memang ada beberapa bagian yang terkelupas dan goresan pada beton, namun secara keseluruhan struktur jembatan tetaplah aman.
“Struktur jembatan aman, expansion joint mengalami pergeseran kecil sekitar 0,9 cm artinya 9 mili sekuku, kecil angkanya. Alhamdulillah lantai jembatan tidak ada beda tinggi secara vertikal, sehingga kendaraan baik R2 maupun R4 masih dapat melintas seperti biasa,” imbuhnya.
“Pada intinya, kesimpulannya jembatan aman, karena memang kerusakannya minor ya. Kami dari BBPJN tidak merekomendasikan ditutup, tetapi kami minta pihak perusahaan agar mengganti fender yang telah rusak,” sambung Hendro.
Hendro menegaskan, sebagai langkah perbaikan, BBPJN Kaltim akan segera melakukan pemasangan kembali lapisan fiber-reinforced polymer (FRP) yang lepas akibat insiden tabrak pada Minggu 16 Februari 2025 lalu.
FRP sendiri berfungsi sebagai pelindung agar struktur jembatan tidak mengalami korosi akibat paparan air.
Selain itu, penebalan selimut beton pada pilar jembatan juga akan dilakukan untuk meningkatkan daya tahan struktur.
“Kami juga menambah tulangan pada pilar jembatan serta menambah selimut beton agar lebih tebal. Selain itu, kami juga akan memasang tambahan stopper di atas jembatan, untuk memperkuat keamanan jembatan,” tegasnya.
| Bansos Pangan di Kalimantan Timur Capai Puluhan Ribu KPM, Berikut 5 Daerah Penerima Terbanyak |
|
|---|
| Psikiater RSJD Atma Husada: 60 Persen Stres Kerja Disebabkan Lingkungan Toxic |
|
|---|
| Daftar 4 Daerah dengan Jumlah Rumah Sakit Umum Terbanyak di Kalimantan Timur |
|
|---|
| 5 Daerah di Kaltim dengan Pendapatan Terendah Pekerja Tanpa Ijazah |
|
|---|
| Pemprov Kaltim dan HIPPI Sepakat Dorong Pengusaha Lokal Naik Kelas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250220-Kepala-BBPJN-Kaltim-Hendro-Satrio-MK.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.