Berita Kutim Terkini

Penurunan Stunting di Sandaran Kutai Timur Perlu Sinergitas, Jaringan Internet Disorot

Kasus stunting masih menjadi topik yang penting di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
HO/DPPKB Kutim
STUNTING DI KUTIM - Kunjungan jemput bola keluarga berisiko stunting di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (24/2/2025). Sekretaris TPPS Kutim, Achmad Junaidi, menyampaikan bahwa Kecamatan Sandaran menghadapi tantangan kompleks dalam validasi data stunting.  (HO/DPPKB Kutim) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kasus stunting masih menjadi topik yang penting di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

Sehingga Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melakukan kunjungan ke kecamatan-kecamatan untuk validasi kembali data keluarga berisiko stunting.

Demikian dibeberkan oleh Kepala Puskesmas Sandaran dr. Budi Rinanto kepada TribunKaltim.co pada Minggu (23/2/2025).

Hal itu sebagai wujud pencegahan stunting terhadap anak-anak yang ternyata di dalam kategori keluarga berisiko stunting.

Baca juga: BKKBN Mahulu Dorong Pemilihan Kontrasepsi Pasca-persalinan demi Cegah Stunting di Mahakam Ulu Kaltim

Ternyata, pencegahan stunting memerlukan data valid dari posyandu.

Akan tetapi, di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur dari 575 Kartu Risiko Stunting (KRS), hanya 50 persen yang aktif ke posyandu.

"Tentunya hal ini menghambat identifikasi kasus, sehingga kami menggalakkan program jemput bola dengan melibatkan kader desa dan RT mendatangi keluarga berisiko," ujar Kepala Puskesmas Sandaran dr. Budi Rinanto.

Menurutnya, anak-anak yang tidak pergi ke Posyandu maka harus dilakukan pantauan secara langsung.

Baca juga: Dukung Program Pemerintah, MHU Perkuat Pencegahan Stunting di Kawasan Lingkar Tambang

Sehingga setelah data stunting valid maka tinggal diintervensi dengan pemberian makanan tambahan (PMT).

Kendala Jaringan Internet

Sementara itu, Sekretaris TPPS Kutim, Achmad Junaidi, menyampaikan bahwa Kecamatan Sandaran menghadapi tantangan kompleks dalam validasi data stunting

Sebab, data by name by address harus selalu diperbarui. 

"Namun, di Sandaran, kendala jaringan internet dan sinyal lemah menyebabkan data stunting tidak terlaporkan secara real-time,” ungkapnya.  

Sedangkan Plt Camat Sandaran, Mulyadi juga setuju terhadap penanganan stunting dengan PMT.

Baca juga: Upaya Percepat Penurunan Stunting, DPPKB Kutai Timur Galakkan Program Bangga Kencana Secara Daring

Pihaknya menginstruksikan agar kepala desa bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk menangani penurunan stunting.

"Saya akan instruksikan kepala desa menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk program tambahan gizi atau bantuan lain," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved