Berita Samarinda Terkini
Ternyata Ini Penyebab Adanya Penumpukan Sampah di Kota Samarinda, Tidak Terkait Efisiensi Anggaran
Beberapa titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Samarinda belakangan ini juga menunjukkan peningkatan volume sampah
Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat memberikan dampak signifikan pada sektor kebersihan di beberapa kota di Indonesia.
Di Jember Jawa Timur, kebijakan tersebut dinilai telah berujung pada dirumahkannya ratusan petugas kebersihan, sehingga menimbulkan tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah ruas jalan protokol.
Baca juga: Pemkot Samarinda Akan Tindak Tegas Penjual BBM Eceran Setelah Perda Trantibum Diterbitkan
Sementara itu, di Kota Samarinda, beberapa titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) belakangan ini juga menunjukkan peningkatan volume sampah.
Meskipun demikian, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran tidak mempengaruhi pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Boy Leonardo Sianipar selaku Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Samarinda, menjelaskan bahwa kendala yang terjadi bersumber dari permasalahan teknis.
“Secara data belum ada pengaruh terhadap kebijakan efisiensi anggaran, hanya saja ada kendala teknis yaitu beberapa armada yang rusak,” ungkapnya saat dikonfirmasi TribunKaltim Rabu (26/2).
Kerusakan tersebut juga berada dalam jarak waktu yang berdekatan dengan proses pembuangan di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) di kawasan Sambutan yang saat ini sedang dalam tahap rehabilitasi.
Sehingga kondisi tersebut mengharuskan antrian armada dan menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan sampah.
“Tapi kami berupaya maksimal untuk terus mengoptimalkan pengangkutan sampah,” jelasnya.
Selain itu juga, adapun faktor lainnya yang menyebabkan adanya penumpukan sampah terutama di waktu ramai aktivitas (jam kerja).
Sebab seringkali ditemukan perilaku masyarakat yang membuang sampah di luar jadwal yang telah diatur.
"Kalau hal ini jelas berpengaruh. Apabila masyarakat patuh terhadap jam buang sesuai perda, penumpukan sampah di siang hari tentu akan lebih mudah diatasi, mengingat armada DLH lebih banyak beroperasi pada malam hari.
Selain itu, jumlah sampah yang terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk juga menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolaan sampah di Kota Samarinda,” pungkasnya.(*)
Penumpang dan Pengelola Bus Anggap Terminal Bayangan Samarinda Mudahkan Akses, Harga Tiket Sama |
![]() |
---|
Sistem Tilang ETLE di Samarinda Belum Berfungsi, Ribuan Pengendara Masih Melanggar Lalulintas |
![]() |
---|
Alasan Penumpang Pilih Terminal Bayangan Samarinda: Langsung Berangkat, Lebih Cepat |
![]() |
---|
PUPR Samarinda Hanya Fokus Bangun Insinerator dan Pengelolaan Diserahkan ke DLH |
![]() |
---|
Terminal Bayangan Samarinda tak Langgar Lalulintas Malah Mudahkan Akses Penumpang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.