Berita Internasional Terkini

Kondisi Paus Fransiskus Kembali Memburuk, Berikan Pesan Jelang Perayaan Misa Rabu Abu 2025

Kondisi Paus Fransiskus kembali memburuk, ini pesannya menjelang misa Rabu Abu yang jatuh pada tanggal 5 Maret 2025.

Instagram.com/fransciscus
PAUS FRANSISKUS KRITIS - Tangkapan layar dari Instagram resmi @fransiscus. Kondisi Paus Fransiskus kembali memburuk, ini pesannya menjelang misa Rabu Abu yang jatuh pada tanggal 5 Maret 2025. (Instagram.com/@fransciscus 

TRIBUNKALTIM.CO - Kondisi Paus Fransiskus masih dipantau, ini pesannya menjelang misa Rabu Abu yang jatuh pada tanggal 5 Maret 2025.

Kondisi Paus Fransiskus kembali memburuk setelah mengalami bronkospasme yang terisolasi, mengutip dari Vatikan pada Jumat (28/2).

Sebelumnya Paus Fransiskus menghabiskan pagi harinya dengan menjalani fisioterapi pernapasan dan melaksanakan doa di kapel.

Paus Fransiskus disebut mengalami episode bronkospasme yang terisolasi.

"Hal ini menyebabkan muntah dan kondisi pernapasannya tiba-tiba memburuk," kata kantor pers Takhta Suci dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Kondisi Terkini Paus Fransiskus, Dikabarkan Kritis hingga Alami Gagal Ginjal, Ini Penjelasan Vatikan

Paus segera menjalani aspirasi bronkial untuk membersihkan saluran udaranya. Ia juga dipasangi ventilasi mekanis non-invasif untuk meningkatkan kadar oksigennya.

Sebelumnya sempat diberitakan, Kondisi Paus Fransiskus saat ini tidak lagi dalam tahap kritis setelah menjalani serangkaian perawatan intensif.

Vatikan menyampaikan perkembangan terbaru ini pada Jumat (28/2/2025), seraya mengingatkan bahwa kesehatan Paus yang berusia 88 tahun itu masih dalam pemantauan ketat.

Dalam dua pekan terakhir, Paus Fransiskus dirawat di RS Gemelli, Roma, Italia, setelah mengalami kesulitan bernapas.

Seorang sumber dari Vatikan menyebut bahwa kondisi kritis telah berlalu untuk saat ini, tetapi kondisi keseluruhannya masih kompleks dan belum ada kepastian terkait prognosisnya.

Baca juga: Kesehatan Paus Fransiskus Memburuk, Dokter Beberkan Ancaman Terbesar dan Kondisi Terkini

"Kekritisan telah berlalu, untuk saat ini," ujar sumber tersebut, seperti dikutip dari AFP.

Sebelumnya, pada Jumat pagi, Vatikan melaporkan bahwa Paus menghabiskan malam yang damai di rumah sakit.

Fransiskus sempat mengalami pneumonia di kedua paru-parunya sejak dirawat pada 14 Februari, yang sempat memicu kekhawatiran besar. 

Namun, perkembangan positif mulai terlihat. Vatikan sebelumnya menyebut bahwa pada Senin (24/2/2025), kondisi Paus menunjukkan sedikit perbaikan, sementara pada Selasa kondisinya disebut "kritis tetapi stabil." Sejak Rabu (26/2/2025) dan Kamis (27/2/2025), kondisi Paus terus menunjukkan peningkatan.

"Kondisi klinis Bapa Suci dipastikan membaik hari ini juga," ujar pernyataan Vatikan pada Kamis.

Meskipun ada perkembangan positif, dokter belum mengubah prognosis Paus.

Baca juga: Paus Fransiskus dalam Kondisi Kritis, Akankah Vatikan Umumkan Pengunduran Diri Sewaktu-Waktu?

Para ahli medis menegaskan bahwa dengan usia lanjut dan riwayat penyakit pernapasan kronis, pemulihan Fransiskus masih memerlukan waktu yang tidak singkat.

"Mengingat kompleksitas gambaran klinis, diperlukan beberapa hari stabilitas klinis lebih lanjut untuk menyelesaikan prognosis," tulis pernyataan Vatikan.

Selama masa perawatannya, Paus Fransiskus tetap menjalankan tugas-tugasnya dari ruang kepausan di lantai 10 RS Gemelli. Ia juga tetap melakukan latihan pernapasan dan berdoa di sela-sela waktu istirahatnya.

PAUS FRANSISKUS KRITIS - Foto Paus Fransiskus yang diambil dari dok. kemenag saat kunjunganya ke Indonesia. Kondisi Paus Fransiskus memburuk, dokter pun beberkan ancaman terbesar dan kondisi terkini.(Dok.kemenag)
PAUS FRANSISKUS KRITIS - Foto Paus Fransiskus yang diambil dari dok. kemenag saat kunjunganya ke Indonesia. Kondisi Paus Fransiskus memburuk, dokter pun beberkan ancaman terbesar dan kondisi terkini. (Dok.kemenag)

Ini merupakan kali keempat Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit selama hampir 12 tahun kepemimpinannya, sekaligus menjadi rawat inap terlama yang dijalaninya.

Di tengah situasi ini, spekulasi mengenai kemungkinan pengunduran diri Paus Fransiskus kembali mencuat, mengingat agenda kepausannya yang padat pada tahun Yubelium Suci.

Baca juga: Paus Fransiskus dalam Kondisi Kritis, Akankah Vatikan Umumkan Pengunduran Diri Sewaktu-Waktu?

"Jika Paus bertahan hidup, banyak yang membayangkan bahwa ia ingin menyelesaikan tahun Yubelium, tetapi setelah itu, ketika ia berusia 89 tahun, ia akan menghadapi pertanyaan apakah akan mengundurkan diri atau tidak," kata pakar Vatikan, Marco Politi, kepada AFP.

Fransiskus sendiri sebelumnya menyatakan terbuka terhadap kemungkinan mengikuti jejak Paus Benediktus XVI, yang mundur pada 2013 karena alasan kesehatan.

Namun, sebelum dirawat di rumah sakit, Paus asal Argentina itu berkali-kali menegaskan bahwa saat ini belum waktunya untuk mundur, dan mungkin hal itu tidak akan pernah terjadi.

Paus Fransiskus Berikan Pesan untuk Misa Rabu Abu

Rabu Abu tahun 2025 akan berlangsung pada tanggal 5 Maret 2025 menurut penanggalan Kalender Liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi Konferensi Waligerja Indonesia (KWI).

Dalam ritus Gereja Katolik Roma masa Prapaskah dimulai dengan perayaan Rabu Abu. Keuskupan-keuskupan di Indonesia memiliki kebiasaan khusus, yakni mengangkat tema tertentu pada masa Prapaska sebagai bahan refleksi.

Kardinal Suharyo dalam Surat Gembala Prapaskah 2025 menyampaikan Hari Rabu Abu, adalah tanda umat Katolik memasuki masa Prapaskah. Masa disediakan secara khusus untuk memperbaharui diri dalam dinamikan semakin mengasihi, peduli dan bersaksi.

Baca juga: Paus Fransiskus Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Bronkitis, Riwayat Penyakitnya dari Tahun ke Tahun

Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan masa Prapaskah untuk umat Katolik. Ia mengajak memulai ziarah pada masa Prapaskah ini dalam iman dan pengharapan dengan ritus tobat berupa pemberian abu. 

Pada masa Prapaskah ini, Paus Fransiskus mengajak umta berbagi dalam rahmat Tahun Yubelium, menyarankan beberapa refleksi tentang apa artinya berjalan bersama dalam harapan, dan tentang panggilan untuk pertobatan yang disampaikan Allah kepada  semua, sebagai individu dan komunitas, dalam belas kasih-Nya.

Pada masa ini, pantang dan puasa dilakukan pada hari-hari tertentu Hari Pantang ditetapkan setiap hari Jumat selama masa Prapaskah yaitu pada 7, 14, 21, dan 28 Maret, serta 4 dan 11 April 2025.

Makna Hari Rabu Abu

Melansir berbagai sumber Rabu Abu merupakan awal dari masa Prapaskah yang ditandai dengan instrospeksi diri, pertobatan, perkabungan, dan kesediaan menerima pembaruan diri.

Baca juga: Ini Alasan Uskup Bogor Paskalis Bruno Syukur Tolak Jabatan Kardinal dari Paus Fransiskus

Makna instrospeksi diri, pertobatan, dan kesediaan pembaruan diri yang dimulai pada Rabu Abu bukan berarti di luar masa Prapaskah umat boleh hidup dalam sikap yang tidak mawas diri dan tanpa pertobatan.

Sikap mawas diri dan pertobatan merupakan panggilan hidup umat percaya sepanjang hidupnya. Namun secara khusus selama masa Prapaskah yang dimulai pada Rabu Abu sampai Kamis Putih memiliki tempat yang khusus.

Karena itu umat dipersiapkan untuk menyambut Triduum (Tri hari Suci), yaitu: Kamis Putih (Yesus mencuci kaki para murid-Nya dan Perjamuan Malam Terakhir), Jumat Agung (jalan penderitaan dan wafat di bukit Golgota), Sabtu Sunyi (Jenasah Yesus di dalam makam), dan Paskah (Yesus bangkit dari kematian-Nya).

Menjelang Paskah umat dipanggil untuk mempersiapkan diri dengan sikap mawas diri, bertarak, dan bertobat selama empat puluh hari.

Persiapan yang cukup panjang selama masa Prapaskah merupakan media disiplin rohani yang diatur oleh gereja agar umat mampu menghayati karya keselamatan Allah di dalam kematian dan kebangkitan Kristus dengan pembaruan hidup.

Pada misa rabu abu yang diterima oleh umat Katolik adalah abu. Melansir katolistas.org, abu adalah tanda pertobatan. Kitab Suci mengisahkan abu sebagai tanda pertobatan, misalnya pada pertobatan Niniwe (lih. Yun 3:6).

Di atas semua itu, kita diingatkan bahwa kita ini diciptakan dari debu tanah (Lih. Kej 2:7), dan suatu saat nanti kita akan mati dan kembali menjadi debu. (*)

 

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved