Pilkada Kukar 2024

Hasil Survei PSU Pilkada Kukar 2024, Sosok Pengganti Edi Damansyah dan Elektabilitas Rendi Solihin

Berikut hasil survei jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024. Sosok potensial pengganti Edi Damansyah dan elektabilitas Rendi Solihin

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
HO/Tim Edi Damansyah-Rendi Solihin
PSU PILKADA KUKAR - Pasangan Edi Damansyah-Rendi Solihin saat kampanye Pilkada Kukar 2024 lalu. Berikut hasil survei jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024. Sosok potensial pengganti Edi Damansyah dan elektabilitas Rendi Solihin menjelang PSU Pilkada Kukar 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024, siapa sosok pengganti Edi Damansyah yang akan maju bersama Rendi Solihin?

Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusan akhirnya mendiskualifikasi Edi Damansyah, sehingga PSU Pilkada Kukar 2024 paslon nomor urut 01 sementara hanya ada Rendi Solihin.

PSU Pilkada Kukar bakal diikuti Rendi Solihin dan pengganti Edi Damansyah serta dua paslon lainnya yakni Awang Yacoub Luthman-Akhmad Zaiz juga Dendi Suryadi-Alif Turiadi. 

Senin (3/3/2025) malam Lembaga survei Serchi Borneo Indonesia (SBI) telah meliris elektabilitas pengganti Edi Damansyah sebagai calon Bupati jelang pelaksanaan PSU Pilkada Kukar 2024.

Baca juga: Paslon AYL-AZA Siap Ikut PSU Pilkada Kukar, Sampaikan Rasa Hormat ke Edi Damansyah

Dalam survei SBI yang melibatkan 280 responden dari 12 kecamatan dan 28 desa atau kelurahan di Kukar pada 27-28 Februari 2025.

Seolah menjawab ragam pertanyaan terkait siapakah sosok yang berpeluang pantas mendampingi Rendi Solihin.

Survei tersebut mencanangkan beberapa nama yang berasal dari berbagai latar belakang, dari birokrasi, partai internal, tokoh masyarakat maupun partai eksternal.

Mereka adalah Salehuddin, Sarkowi V Zahri, Junadi, Reza Fahlevi, Ardinansyah, serta Hadi Mulyadi, Abdul Rasid, Guntur, Didik Agung Eko Wahono, Thauhid Afrilian Noor, Sunggono, Chairil Anwar dan Maslianawati.

Direktur Eksekutif SBI Martain menyampaikan berdasar hasil survei, elektabilitas Rendi Solihin masih sangat tinggi.

Meski sudah tidak bersama Edi Damansyah sebagai calon Bupati Kukar.

"Rendi masih berpeluang besar memenangkan PSU, siapapun yang akan mendampinginya nanti," ujarnya, dalam jumpa pers di kawasan Titik Nol Tenggarong, Senin (3/3/2025) malam.

Dari deretan nama yang mencuat, Maslianawati yakni istri Edi Damansyah dianggap sebagai figur paling potensial untuk mendampingi Rendi Solihin. 

FIGUR POTENSIAL - Direktur Eksekutif SBI Martain, Senin (3/3/2025). Maslianawati yakni istri Edi Damansyah dianggap sebagai figur paling potensial untuk mendampingi Rendi Solihin. Hasil survei menunjukkan pasangan ini meraih elektabilitas di atas 60 persen. Dengan perolehan dukungan sebesar 47,5 persen sebagai calon Wakil Bupati. (TRIBUNKALTIM.CO// ARY NINDITA)
PILKADA KUKAR 2024 - Direktur Eksekutif SBI Martain, Senin (3/3/2025) merilis hasil survei jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024. Berikut hasil survei jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024. Sosok potensial pengganti Edi Damansyah dan elektabilitas Rendi Solihin. (TRIBUNKALTIM.CO/ ARY NINDITA)

Hasil survei menunjukkan pasangan Rendi Solihin dan Maslianawati Edi Damansyah meraih elektabilitas di atas 60 persen.

Dengan perolehan dukungan sebesar 47,5 persen sebagai calon Wakil Bupati.

Baca juga: Jadwal PSU Pilkada Kukar 2024, Menanti Calon Pengganti Edi Damansyah, Rendi Solihin Tetap Cawabup?

"Demikian jika dilihat dari sisi demografi, dukungan terhadap Rendi Solihin dan Maslinawati juga tersebar di berbagai wilayah," kata Martin.

Meskipun, imbuhnya, Kecamatan Tenggarong disebut sebagai area yang masih perlu mendapat perhatian lebih dalam strategi kampanye ke depan.

Selain Maslianawati yang mendapat dukung sebesar 47,50 persen.

Ada dua nama kandidat yang juga mendapat dukungan kuat ialah Sunggono sebesar 15,00 persen dan Abdul Rasid sebanyak 11,79 persen dari responden survei.

Martain memastikan, keyakinan pemilih terhadap pasangan yang mereka dukung juga tinggi.

Sebanyak 79,64 persen responden merasa yakin atau sangat yakin bahwa pasangan pilihannya akan menang.

"Namun yang perlu menjadi perhatian adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pelaksanaan PSU," tandasnya.

Survei mencatat 33,21 persen responden yang paham terkait PSU, sementara 56,79 persen responden tidak mengerti terhadap pelaksanaan PSU, kemudian 10,00 persen responden tidak menjawab dan ragu adanya PSU.

"Jika melihat tren survei Pilkada kemarin dan hasilnya.

Dengan sisa waktu dua bulan Rendi Solihin masih bisa memenangkan PSU 2025, siapapun pendampingnya," katanya.

Jadwal PSU Pilkada Kukar 2024

Komisioner KPU RI, Iffa Rosita saat dihubungi TribunKaltim.co mengatakan, pihaknya memetakan pelaksanaan PSU berdasarkan tenggat waktunya.

Tenggat waktu 30 hari PSU diberlakukan di sebagian wilayah seperti Kabupaten Barito Utara, Magetan, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Siak.

“Sementara tenggat waktu selama 45 hari dilakukan di 5 Kabupaten dan satu Kota, yaitu Kota Sabang. Kemudian 5 kabupaten yakni Kabupaten Buru, Kepulauan Talaud, Banggai, Bungo, dan Pulau Taliabu,” jelasnya, Rabu (26/2/2025).

PSU dengan tenggat waktu 60 hari tersebar di Kota Banjarbaru, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Serang, Kutai Kartanegara, Gorontalo Utara, dan Kabupaten Parigi Moutong.

Tenggat waktu 90 hari di berlakukan di Kabupaten Mahakam Ulu, Pesawaran dan Kota Palopo.

Sedangkan tenggat waktu 180 hari di Kabupaten Boven Digoel dan Provinsi Papua.

“Pelaksanaan PSU dengan tenggat waktu 90 hari tersebar di tiga daerah. Dan, untuk tenggat waktu 180 hari, terdapat di dua daerah pelaksanaan PSU.

Kami sudah petakan dan segera rapat bersama KPU di daerah yang diputuskan PSU,” kata Iffa.

Baca juga: Jelang PSU Pilkada Kukar, Rendi Solihin Minta Restu Tokoh Agama Samboja

Menanti Calon Pengganti Edi Damansyah

Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi terkait sosok pengganti Edi Damansyah yang akan maju bersama Rendi Solihin.

Di Pilkada Kukar 2024 sebelumnya, Edi Damansyah menggandeng Rendi Solihin sebagai cawabup. 

Setelah putusan akhir MK, apakah Rendi Solihin tetap akan menjadi cawabup?

Dr. Saipul Bahtiar, pengamat politik dari Universitas Mulawarman memberikan pandangan siapa yang akan menggantikan Edi Damansyah usai putusan akhir MK.

Menurut pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unmul, mencari pengganti Edi Damansyah tidak gampang. 

Ia menyebut isu–isu di belakang layar, ada kemungkinan Rendi Solihin dicalonkan sebagai Calon Bupati dan tinggal mencari Calon Wakil Bupatinya.

Hal ini dimungkinkan saja, Saipul menilai Rendi Solihin telah mewakili representasi PDI Perjuangan sebagai kadernya, dan tinggal mencari figur yang pas untuk bertarung ulang.

Jika waktu memungkinkan, partai pengusung lain Demokrat–Gelora bisa diikutkan dalam musyawarah, serta menentukan siapa pendamping Rendi saat PSU Pilkada Kukar.

“Jika bisa diusulkan oleh partai pengusung Edi–Rendi yang utamanya PDI Perjuangan, tentu Rendi sudah representasi partai tersebut.

Partai pengusung dominan PDI Perjuangan, jika memungkinkan, harus bermusyawarah, menentukan pengganti dan menyiapkan figur yang benar–benar mewakili representasi Kukar,” ungkapnya.

Orang terdekat juga sepertinya dapat menggantikan posisi Edi di pencalonan saat PSU, misalnya sang istri, Hj Maslianawati Edi Damansyah.

Pengalaman mendampingi Edi Damansyah saat aktivitas di Pilkada maupun sebagai ketua PKK dan Dekranasda, juga punya modal komunikasi serta tampil ke publik hingga dikenal.

Banyak contoh, istri yang sukses di Pilkada menggantikan posisi suami.

Namun demikian, kontestasi baru di Kukar nantinya tentu pasti akan tersaji berbeda dan parpol harus jeli melihat “peristiwa” politik ke depan.

Menurut sumber yang diterimanya, internal PDI Perjuangan akan di sorong mengganti Edi.

Pun juga ada birokrat bahkan mantan birokrat yang mempunyai track record positif di Kukar.

Kata Saipul, di Kukar dengan anggaran besar, daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), memang butuh figur yang bisa menjembatani antara kepentingan pusat dan daerah.

“Tentu dapat dipertimbangkan (istri Edi), kader internal di PDI Perjuangan juga sangat memungkinkan dicalonkan, seperti Guntur, Didik Agung dan lainnya.

Tak hanya itu, figur yang ada mesti juga bisa menjembatani daerah Kukar yang lain, bukan saja Kutai laut (pesisir), ada Kutai Tengah dan Hulu juga, serta mengerti birokrasi untuk menyelaraskan program pusat dan daerah,” tuturnya.

“Waktu PSU pendek untuk Kukar, lebih simple jika PDI Perjuangan yang punya peran dominan, jeli melihat momen ini, agar tetap mempertahankan kemenangan,” imbuhnya.

Masih dalam Proses

Edi Damansyah yang jugta Ketua DPC PDIP Kukar, kini tengah menunggu petunjuk teknis (juknis) dari KPU merujuk arahan KPU RI.

"Jadi memang nomor urut 01 (Edi Damansyah-Rendi Solihin) siap kembali dalam PSU Pilkada Kukar," tandasnya, Kamis (27/2/2025).

Perihal deklarasi calon pengganti dirinya, Edi menyebut masih dalam proses penetapan. Sembari menunggu juknis tertulis dari KPU.

"Belum, masih proses, sabar, tunggu waktunya," ucapnya.

Saat ini, Edi mengaku ingin fokus bekerja untuk masyarakat Kukar hingga masa jabatannya berakhir sebagai Bupati Kukar.

"Kita hormati semua keputusan negara ini. Saya fokusnya kerja dulu untuk menjalankan amanah, sampai nanti dilantik Bupati dan Wakil Bupati hasil pelaksanaan PSU," katanya.

Baca juga: Pernyataan Resmi Dendi Suryadi Usai Menang Sengketa Pilkada Kukar 2024, Cek Respons Edi Damansyah

(TribunKaltim.co/Ary Nindita Intan RS/Mohammad Fairoussaniy)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved