Berita Samarinda Terkini
Respons Andi Harun Soal Ricuhnya Audiensi PUPR Samarinda, DPRD dan Pihak Pekerja Teras Samarinda
Tengok respons Andi Harun soal ricuhnya audiensi Dinas PUPR, DPRD Samarinda dan pihak pekerja Teras Samarinda.
Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO - Tengok respons Andi Harun soal ricuhnya audiensi DPRD Samarinda, PUPR dan pihak pekerja Teras Samarinda.
Kericuhan yang terjadi saat audiensi diwarnai lempar nasi kotak hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak wajar,
Kejadian itu mencuri perhatian publik, lantaran para pekerja Teras Samarinda yang sedang mencari keadilan namun berujung ricuh.
Walikota Samarinda Andi Harun memang pada saat itu sedang tidak lagi berada di Kota Samarinda untuk memberikan penjelasan.
Baca juga: Hari Pertama Kerja Walikota: Rahmad Masud Tak Ada 100 Hari Pertama, Andi Harun Buka Wisata Belanja
Berdasarkan jadwal setelah adanya Pelantikan Kepala daerah pada tanggal 20 Febuari 2025 seluruh kepala daerah menuju dan mengikuti Ret-ret di Magelang selama kurang lebih satu pekan.
Kala itu Andi Harun yang sedang menjalankan kegiatan ret-ret di Magelang mendapat informasi kegaduhan yang terjadi di DPRD terkait pembahasan nasib pekerja terasa Samarinda itu mendapatkan informasi dari kepala daerah lain yang ikut bersama di kegiatan itu.
"Pada hari kejadian, saya justru pertama kali mendapatkan informasi dari kepala daerah lain yang mengikuti retreat di Magelang, saya tidak perlu sampaikan kepala daerah mana tapi saya waktu di Magelang sesaat setelah kejadian itu menjadi ramai, saya buka videonya lalu kemudian saya menghubungi pejabat kota Samarinda untuk menanyakan kebenaran informasi atas video tersebut," ucapnya.
Setelah adanya video Kericuhan pada saat dengar aspirasi dari masyarakat di DPRD Kota Samarinda, ia yang masih mengikuti kegiatan ret-ret menyampaikan tanggapan secara langsung, namun kerena sedang dalam kegiatan pihaknya tidak sempat melanjutkan tangkap.
Atas kejadian tersebut Andi Harun pun merasa prihatin yang seharusnya RDP di ruang dewan itu berjalan dengan lancar dan damai namun berujung ricuh.
"Tapi yang kita sesalkan dan prihatinkan sangat tinggi adalah peristiwa pelemparannya apalagi ada yang diduga peserta rapat menggunakan kata yang sangat tidak pantas, dan sepertinya tidak bisa dikendalikan pada saat itu. Sehingga kata-kata kasarnya terulang satu kali bahkan saya ingin mengulangi tidak sampai hati karena terlalu kasar, kata-kata itu menurut saya rapat sepanas apapun selama itu pertengkaran argumentasi, saya kira masih dalam batas wajar dan dapat ditoleransi," jelasnya.
Baca juga: Walikota Andi Harun Buka Wisata Belanja Ramadhan di GOR Segiri Samarinda, Ada Hiburan dan Perlombaan
Tidak hanya pelemparan kotak nasi, saat itu juga adanya pelemparan botol minuman hingga mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak pantas untuk dikeluarkan.
Dalam audiensi itu, Walikota Samarinda Andi Harun menyampaikan seharusnya menjaga martabat dan kehormatan seorang bukan melakukan aksi pelemparan.
Andi Harun pun menegaskan di pemerintah kota Samarinda sendiri sudah dalam pembahasan terkait persoalan Teras Samarinda, namun pembahasan tersebut masih butuh waktu.
"Saya garis bawahi yang seharusnya tidak pantas terjadi, kedua menyangkut substansi masalahnya Pemkot Samarinda sebenarnya sudah melakukan proses pembahasan ini mungkin ada pihak yang merasa kurang sabar dan kurang cepat penyelesaiannya sehingga menggunakan kanal lain di luar pemerintah untuk penyelesaian misalnya melalui DPRD tidak salah juga karena memang DPRD tempat penampungan dan pembahasan aspirasi masyarakat," ujarnya.
Bicara soal PUPR untuk meminta bayar upah daripada pekerja terasa Samarinda, Andi Harun menegaskan semua ada ketentuan hukum di pemerintah.
Baca juga: Wali Kota Andi Harun Minta Kontraktor Segera Selesaikan Hak Gaji Pekerja Teras Samarinda
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.