Berita Samarinda Terkini

Insinerator Segera Dibangun di Kota Samarinda, Telan Anggaran Rp19 Miliar

Insinerator segera dibangun di Kota Samarinda, pembangunan menelan anggaran Rp 19 miliar.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
PERSOALAN SAMPAH - Tempat pembuangan sampah di salah satu sudut Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (7/3/2025). Pemkot Samarinda tengah menyiapkan insinerator sebagai solusi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan, mengingat produksi sampah yang mencapai 600 ton lebih per harinya.(TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya mengatasi persoalan sampah yang kian membeludak.

Setiap harinya, Kota Samarinda memproduksi lebih dari 600 ton sampah sehingga memerlukan solusi jangka panjang untuk pengelolaannya.

Salah satu langkah yang tengah dipersiapkan adalah pembangunan insinerator yang diharapkan dapat mengurangi volume sampah dan beban di tempat pemrosesan akhir (TPA).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda melalui Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3, Boy Leonardo Sianipar, mengungkapkan bahwa proyek ini telah masuk dalam tahap survei lokasi dan perencanaan teknis bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, seperti Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

"Mengenai rencana pembangunan insinerator, kami telah melakukan survei awal untuk menentukan titik-titiknya. Anggarannya juga sudah diplot, mudah-mudahan pembangunannya bisa berjalan tahun ini," ujar Boy.

Baca juga: Produksi Sampah di Samarinda Sehari 600 Ton, Kini Meningkat 15 Persen

Pemkot telah merencanakan pembangunan insinerator di sepuluh kecamatan.

Namun, Boy mengakui, beberapa kecamatan menghadapi kendala dalam menentukan lokasi ideal.  

“Misalnya di Kecamatan Samarinda Kota, karena wilayahnya padat dan sulit mencari lahan yang representatif. Kami ingin insinerator ditempatkan di lokasi yang cukup luas serta memiliki ‘comfort zone’ agar masyarakat tidak terganggu," jelasnya.  

Sebagai alternatif, insinerator untuk warga Samarinda Kota kemungkinan akan dialihkan ke kecamatan lain yang masih memiliki lahan luas, tetapi tetap diperuntukkan bagi masyarakat di kecamatan tersebut.  

Adapun beberapa kecamatan yang dianggap ideal untuk pembangunan insinerator antara lain Kecamatan Sungai Kunjang, Kecamatan Samarinda Utara, dan Kecamatan Sambutan. 

“Karena di daerah-daerah ini masih banyak lahan tidur, tidak seperti di pusat kota yang padat,” ungkap Boy.

Saat ini, perencanaan proyek insinerator telah mencapai 40 persen, khususnya pada tahap desain bangunan oleh BPKAD. 

Targetnya, tahun ini akan memasuki tahap pembangunan fisik.  

“Insinerator ini merupakan alat jadi yang dibeli, dipasang, dan kemudian langsung dijalankan. Mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi efektif bagi permasalahan sampah di Samarinda," harapnya.  

Baca juga: Volume Sampah di Samarinda Naik selama Ramadan, DLH Pastikan Pengelolaan Tetap Maksimal

Boy juga menegaskan bahwa pengelolaan insinerator nantinya akan berada di bawah DLH Samarinda

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved