Tribun Kaltim Hari Ini
Buru Jaringan Penyelundup BBM Subsidi, Tim Polairud Polda Kaltim Patroli di Perairan Balikpapan
Tim Dipolairud Polda Kaltim dan Baharkam Polri akan memburu jaringan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah perairan Kaltim
TRIBUNKALTIM.CO - Tim Dipolairud Polda Kaltim dan Baharkam Polri akan memburu jaringan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah perairan Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan.
Diberitakan sebelumnya, Tim Kapal Patroli KP LAKSMANA-7012 Ditpolair Polda Kaltim dan Korpolairud Baharkam Polri berhasil mengungkap kasus penyelundupan BBM bersubsidi di perairan Balikpapan pada Jumat (7/3).
Dalam penangkapkan tersebut, polisi mengamankan tiga tersangka berinisial ED, MK, dan H, beserta
sejumlah barang bukti BBM yang diangkut mobil tanki menuju Penajam Paser Utara (PPU).
Pengungkapan bermula saat tim patroli gabungan KP. LAKSMANA-7012 dan Subditpatroliair
Ditpolairud Polda Kaltim melakukan penyelidikan pada Rabu (5/3) pukul 16.00 WITA.
Baca juga: PT Elnusa Petrofin Dukung Polisi Usut Dugaan Penyelundupan BBM di Perairan Balikpapan
Tim mendapatkan informasi, bahwa ada tujuh unit mobil bunker milik PT Elnusa Petrofin yang berangkat ke Penajam Paser Utara (PPU) melalui Pelabuhan Kariangau menggunakan kapal fery KMP Ulin Ferry.
"Pada pukul 17.00 WITA, tim patroli Sea Rider KP. LAKSMANA-7012 langsung melakukan pemeriksaan terhadap kapal tersebut. Dari hasil pemeriksaan, terungkap adanya aktivitas pengambilan BBM yang diduga ilegal dari mobil bunker," ungkap Kasubid Penmas Polda Kaltim, AKBP Musliadi Mustofa dalam jumpa pers di Hanggar Ditpolairud Polda Kaltim.

Modus operandi yang dilakukan para pelaku membuka segel dan tutup manhole mobil bunker untuk
mengambil BBM bersubsidi.
Seorang pelaku, ED diketahui mengendarai mobil dengan nomor polisi KB 8355 SG dan berencana mengambil 55 liter Biosolar serta 80 liter Pertamax.
Sementara pelaku lainnya, H membawa mobil bernomor polisi B 9148 SFV dan diduga akan mengambil 35 liter Biosolar serta 35 liter Pertamax.
"Para pelaku membuka segel dan tutup manhole untuk mengeluarkan BBM bersubsidi dari dalam mobil bunker, kemudian rencananya akan dibawa ke SPBU 64.762.04," jelas AKBP Musliadi. Dari hasil operasi ini, tim mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya Biosolar 90 liter, Pertalite 90 liter, dan Pertamax 185 liter.
Selain itu, turut disita dua surat jalan dengan tujuan SPBU 64.762.04 Penajam dan satu STNK mobil atas nama PT Elnusa Petrofin.
Akibat penangkapan pelaku pencurian BBM di Mobil Tangki tersebut, pasokan BBM ke SPBU Nipah-
nipah Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terganggu dalam dua hari terakhir.
Hal itu menyebabkan antrean panjang masyarakat yang hendak mengisi BBM.
Pengawas SPBU Nipah-nipah Dedi Wijaya mengatakan bahwa, pihaknya menerima pasokan BBM yang tidak sesuai dengan jumlah biasanya.
Pada Rabu (5/3) kemarin, pasokan yang dikirim hanya 8 Kiloliter pertalite dan 8 kiloliter biosolar. Jauh dari pasokan awal, sehingga SPBU harus tutup sebelum siang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.