Berita Kaltim Terkini

Kata Kepala KSOP Samarinda soal Pembangunan Fender Jembatan Mahakam dan Penutupan Jalur Pelayaran

Penjelasan KSOP Samarinda terkait pembangunan fender Jembatan Mahakam dan penutupan alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam yang kini disorot.

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
PELAYARAN BAWAH JEMBATAN – Suasana pelayaran di bawah Jembatan Mahakam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Usai insiden tongkang pengangkut kayu menabrak Jembatan Mahakam pada Februari 2025 lalu, keamanan jembatan menjadi sorotan sejumlah pihak. Pembangunan fender Jembatan Mahakam dan penutupan alur pelayaran di bawahnya kini tengah menjadi sorotan. Simak penjelasan KSOP Samarinda terkait kedua hal ini. (TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda menggelar unjuk rasa di depan Kantor KSOP Kelas I Samarinda Jalan Yos Sudarso No.2, Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, (12/3/2025). 

Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda ini menyatakan menolak penutupan alur di bawah Jembatan Mahakam Samarinda. 

Diketahui penutupan alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam dan pembangunan fender di jembatan yang menjadi ikon Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur tersebut kini tengah menjadi sorotan.

Usai insiden tongkang pengangkut kayu menabrak Jembatan Mahakam pada Februari 2025 lalu, keamanan jembatan menjadi sorotan sejumlah pihak.

Baca juga: Perbaikan Jembatan Mahakam Rp35 Miliar, Khawatir PHK Buruh Tolak Penutupan Alur Sungai 

Sejumlah wacana terkait dengan menjaga keamanan jembatan pun mengemuka mulai dari pembangunan fender Jembatan Mahakam hingga penutupan alur pelayaran di bawahnya.

Kepala Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Samarinda, Marsudi mengataka telah melakukan berbagai upaya untuk bekerja baik, untuk persoalan pasca insiden kapal tongkang muatan kayu yang menabrak jembatan beberapa waktu lalu maupun pelayanan terhadap pengguna jasa. 

"Kami di KSOP Kelas I Samarinda sudah beberapa kali memberikan pernyataan dan tidak diam artinya bekerja. Dan mengambil langkah-langkah perbaikan, serta memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa," ujarnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan sudah melakukan rapat koordinasi yang memiliki kepentingan sepeti Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim maupun Kota Samarinda, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional ( BBPJM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta pemilik kapal yang menabrak Jembatan Mahakam.

Marsudi juga mengatakan akan ada pembangunan fender baru untuk melindungi tiang jembatan, namun hal itu perlu membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Intinya bahwa kami itu melakukan fender baru, cuma kan tidak dalam waktu yang tergesa-gesa atau cepat perlu adanya DED, kita perlu mencari konsultan yang memang ahli di bidangnya," ucapnya. 

Begitu juga kita perlu membersihkan area untuk nantinya, melakukan fender yang baru.

Artinya, ada proses di sana perlu waktu dan memang tidak bisa secepat dilakukan untuk perbaikan dari fender yang rusak. 

TOLAK PENUTUPAN - Ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda menolak penutupan jalur di bawah Jembatan Mahakam, Rabu (12/3/2025). Aksi ini berlangsung di depan Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Samarinda jalan Yos Sudarso No.2 Samarinda . (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON)
TOLAK PENUTUPAN ALUR - Ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda menolak penutupan jalur di bawah Jembatan Mahakam, Rabu (12/3/2025). Aksi ini berlangsung di depan Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Samarinda jalan Yos Sudarso No.2 Samarinda . Penjelasan KSOP Samarinda terkait pembangunan fender Jembatan Mahakam dan penutupan alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam yang kini disorot.  (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON) (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON)

Untuk mengamankan di area di Jembatan Mahakan setelah hilang fender ditabrak kapal tongkang muatan kayu, secara teknis KSOP Samarinda pun telah meningkatkan keamanan dengan menambahkan dua tag eks dan sudah tiga assist yang juga bekerja di sisi jembatan. 

"Setelah kejadian kemarin level pengamanan dalam bahasa kita tingkatkan.

Baca juga: INSA Dukung Penolakan Penutupan Pelayaran Alur Sungai Mahakam Samarinda, karena Berdampak Buruk

Mungkin awal itu tidak ada tag ekspor kita tambah dua, kita juga tambah juga assist dua, ini sebagi bentuk pengamanan kita sedemikian rupa, terus kita batasi juga ketinggian muatannya yang lewat, sesuai dengan kapasitas kapal," jelasnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved