Berita Kaltim Terkini

Kata Kepala KSOP Samarinda soal Pembangunan Fender Jembatan Mahakam dan Penutupan Jalur Pelayaran

Penjelasan KSOP Samarinda terkait pembangunan fender Jembatan Mahakam dan penutupan alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam yang kini disorot.

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
PELAYARAN BAWAH JEMBATAN – Suasana pelayaran di bawah Jembatan Mahakam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Usai insiden tongkang pengangkut kayu menabrak Jembatan Mahakam pada Februari 2025 lalu, keamanan jembatan menjadi sorotan sejumlah pihak. Pembangunan fender Jembatan Mahakam dan penutupan alur pelayaran di bawahnya kini tengah menjadi sorotan. Simak penjelasan KSOP Samarinda terkait kedua hal ini. (TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

Marsudi mengatakan perusahaan akan bertanggung jawab atas insiden tersebut dan ia juga mengatakan kapal tongkang muatan kayu telah diamankan.

"Secara tanggung jawab seperti halnya pemilik kapal bertanggung jawab dan juga ada di hadapan notaris menyatakan tanggungjawab, besarannya berapapun.

Cuma perlu kajian, berapa jumlah kerugian, biaya pembangunan fender yang baru, itu kan perlu kajian. Ini pemilik kapal menyatakan siap bertanggung jawab," ucapnya. 

Ia menilai jika terjadinya penutupan alur di bawah Jembatan kembar Mahakam makan akan berdampak pada ekonomi, mengingat Kalimantan Timur dikenal sebagai ekspor batubara.

"Kami sudah melakukan penutupan alur, pada saat melakukan investigasi, apa saja yang perlu dilakukan dan kami lakukan penutupan dalam sehari kemarin kan.

Tapi menutup untuk sampai fender itu dibangun, itu di luar logika kita, karena berapa lama fender itu dibangun.

Kalau ditutup beberapa bulan kira-kira ditutup dengan jangka waktu itu dampaknya sepeti apa, nah ini perlu kajian juga," katanya. 

Tolak Penutupan Alur Pelayaran di bawah Jembatan Mahakam

Ratusan orang dari Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda, menolak penutupan jalur Mahakam di bawah Jembatan Kembar Samarinda. 

Aksi ini berlangsung di depan Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Samarinda jalan Yos Sudarso No.2, Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, (12/3/2025)

Mereka membawa sejumlah spanduk dengan bertuliskan 'Jangan Tumpah Nasi Piring Kami, Menolak Penutupan Alur Sungai Mahakam," dan Jangan Balik Piring Nasi Kami.

Baca juga: Pembangunan Fender, Perusahaan Kapal Penabrak Jembatan Mahakam Samarinda Bakal Minta Saran BBPJN 

Rusdy, seorang peserta aksi dalam orasinya menyampaikan tidak ada pihak yang harus menutup jalur di bawah Jembatan Mahakam Samarinda.

Jika terjadi penutupan hal itu akan berdampak pada para pekerja dan menimbulkan PHK terhadap ribuan karyawan. 

"Tidak ada alasan apapun untuk menutup alur di bawah jembatan itu," ucapnya.

Menurutnya, yang harus diperbaiki di bawah Jembatan kembar adalah safety atau pengaman bukan menutup alur.

"Yang harus dilakukan adalah bagimana membuat safety-nya, bagaimana membuat fender itu supaya tidak terjadi lagi," tegasnya dalam orasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved