Warga Lapas Tewas Tak Wajar

Narapidana Tewas di Lapas Bontang Diduga Menyelundupkan Narkoba ke Penjara, Polisi Mendalami

Beredar video pada kanal grup-grup WhatsApp yang menggambarkan kehebohan tewasnya narapidana di Lapas Bontang.

Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
HO/Lapas Bontang
TEWAS TAK WAJAR - Ilustrasi susana di Lapas Kelas IIA Bontang belum lama ini (kiri). Foto kanan, seorang warga binaan Lapas Kelas IIA Bontang berinisial Fa alias Ds (25) meninggal dunia pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 06.00 Wita. Kasus ini sedang didalami pihak kepolisian lantaran narapidana ini diduga jadi penyelundup narkoba. (HO/Lapas Bontang) 

"Orang-orang yang mengetahui kejadian ini sudah kami periksa. Tidak menutup kemungkinan jumlah saksi akan bertambah," kata AKP Hari.

Polisi juga akan menganalisis keterangan saksi dan bukti lain sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan pihak lapas membantah adanya dugaan penganiayaan. Angga menyebut korban meninggal akibat TBC, gangguan hati, dan ginjal.

Baca juga: Polresta Samarinda Bongkar Jaringan Narkotika yang Diduga Libatkan Warga Binaan Lapas Bontang

"Yang bersangkutan sempat mengeluhkan sesak napas dan telah menjalani perawatan di klinik lapas sebelum dirujuk ke RSUD," katanya.

Namun, pernyataan itu diragukan setelah beredar video jenazah Fa di rumah sakit. Dalam video tersebut, terlihat memar di punggung serta luka di kaki dan kepala. Seorang pria yang diduga ayah korban tampak emosional dan mempertanyakan penyebab kematian anaknya. 

Keluhkan Sesak Napas

Berita sebelumnya. Polres Bontang tengah mendalami dugaan penganiayaan terhadap warga binaan Lapas Kelas IIA Bontang.

Korban adalah Fa alias Ds (25), warga Sangatta, Kabupaten Kutai Timur yang meninggal dunia di RSUD Taman Husada Bontang pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 06.00 Wita.

Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Hari Supranoto, mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini untuk memastikan penyebab kematian Fa.

"Kami masih melakukan pendalaman terkait dugaan penganiayaan ini. Namun, hingga saat ini belum ada kesimpulan," kata AKP Hari Supranoto kepada TribunKaltim.co, Selasa (11/3/2025).

Menurutnya, Fa dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluhkan sesak napas, yang diduga akibat asma.

Namun, saat di RSUD Bontang, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazahnya.

"Karena keluarga menolak, kami hanya bisa melakukan visum luar," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, memang ada memar di tubuh korban.

"Itu luka lama, tetapi kami tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa itu akibat penganiayaan," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved