Berita Kaltim Terkini
Dampak Penutupan Jalur Pelayaran di Bawah Jembatan Mahakam, DPD GPEI Kaltim Singgung Kemungkinan PHK
Dampak penutupan alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam, DPD GPEI Kaltim singgung kemungkinan PHK karena perusahaan akan kurangi operasionalnya
Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
"Di masa yang akan datang, perlu dibangun jembatan baru yang lebih memenuhi standar keamanan dan efisiensi.
Hal ini dikarenakan jembatan yang ada saat ini memiliki jarak antar tiang yang terlalu dekat, sehingga berpotensi menghambat kelancaran lalu lintas.
Selain itu, jembatan tersebut telah mengalami kecelakaan atau ditabrak sebanyak kurang lebih 22 kali, sehingga perlu adanya evaluasi dan perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang," katanya.
Demo Tolak Penutupan Jalur Pelayaran
Sebelumnya, ratusan orang dari Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda, menolak penutupan jalur Mahakam di bawah Jembatan Kembar Samarinda.
Aksi ini berlangsung di depan Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Samarinda jalan Yos Sudarso No.2, Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, (12/3/2025)
Mereka membawa sejumlah spanduk dengan bertuliskan 'Jangan Tumpah Nasi Piring Kami, Menolak Penutupan Alur Sungai Mahakam," dan Jangan Balik Piring Nasi Kami.
Rusdy, seorang peserta aksi dalam orasinya menyampaikan tidak ada pihak yang harus menutup jalur di bawah Jembatan Mahakam Samarinda.
Jika terjadi penutupan hal itu akan berdampak pada para pekerja dan menimbulkan PHK terhadap ribuan karyawan.
"Tidak ada alasan apapun untuk menutup alur di bawah jembatan itu," ucapnya.
Menurutnya, yang harus diperbaiki di bawah Jembatan kembar adalah safety atau pengaman bukan menutup alur.
"Yang harus dilakukan adalah bagimana membuat safety-nya, bagaimana membuat fender itu supaya tidak terjadi lagi," tegasnya dalam orasi.
Baca juga: Pembangunan Fender, Perusahaan Kapal Penabrak Jembatan Mahakam Samarinda Bakal Minta Saran BBPJN
Sementara itu, Dewan Pengurus Cabang Indonesian National Shipowners’ Association atau DPC INSA Samarinda mendukung sikap Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda yang melakukan Aksi Menolak Penutupan Alur Sungai Mahakam pada Rabu (12/3/2025).
Indonesian National Shipowners' Association atau INSA sendiri merupakan organisasi pengusaha perusahaan pelayaran angkutan niaga.
Di Kota Samarinda, tuntutan untuk menutup alur pelayaran Sungai Mahakam pasca-insiden ditabraknya Jembatan Mahakam I Samarinda Minggu 16 Februari 2025 oleh kapal tongkang bermuatan kayu, masih menuai pro kontra.
Wakil Ketua DPC INSA Samarinda, Capt. Jackson Nampubolon, saat ditemui mengatakan pihaknya turut menolak terkait penutupan alur sungai mahakam ini.
Jalur Pelayaran
Jembatan Mahakam
PHK
penutupan jalur pelayaran di bawah jembatan Mahaka
GPEI Kaltim
TribunKaltim.co
Alasan Penolakan Penutupan Jalur Pelayaran di Bawah Jembatan Mahakam Samarinda |
![]() |
---|
Jawaban BBPJN soal Peredam Benturan Jembatan Mahakam Samarinda Dibangun Perusahaan yang Menabrak |
![]() |
---|
BBPJN Kaltim: Fender Jembatan Mahakam Samarinda Akan Dibangun Perusahaan Tongkang Pengangkut Kayu |
![]() |
---|
Hasil Investigasi BBPJN Kaltim Ungkap Jembatan Mahakam Samarinda Aman Dilalui |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.