Berita Samarinda Terkini
June24 Band Wajah Lama, Napas Baru di Skena Musik Samarinda
Kota Samarinda kembali bergeliat dengan hadirnya band baru bernama June24, yang dibentuk oleh wajah-wajah lama.
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kota Samarinda kembali bergeliat dengan hadirnya band baru bernama June24, yang dibentuk oleh wajah-wajah lama di skena musik lokal.
Band ini digawangi oleh Muhammad Trida Akyar, Rifka Fachriani, dan Hermawan Dwi Putra.
Meski terbilang baru, perjalanan kreatif mereka dimulai dari obrolan santai di warung kopi pada April 2024, yang kemudian berujung pada pembentukan band dengan nama yang akhirnya diputuskan di bulan Juni — menjadi inspirasi lahirnya nama June24.
“Nama June24 itu lahir dari perdebatan panjang. Kita sempat bingung dan akhirnya pas di bulan Juni 2024, kita sepakat pakai nama itu,” ungkap Trida.
Baca juga: 8 Fakta Band Sukatani, dari Polemik Lirik Lagu Bayar Bayar Bayar hingga Penawaran Duta Polri
Mengusung genre alternatif dengan sentuhan nuansa awal 2000-an, June24 menghadirkan musik yang mereka sebut sebagai sesuatu yang mengalir begitu saja tanpa paksaan.
“Awalnya kita mau ke arah musik 2000-an, tapi hasil akhirnya jadi unik, nggak seperti yang kita bayangkan. Malah jadi sesuatu yang baru,” tambah Trida.
June24 langsung tancap gas dengan merilis dua single dalam waktu berdekatan. "Time Frame", single pertama mereka, dirilis pada 13 September 2024, bahkan sebelum mereka memiliki nama band.
Lagu ini lahir dari proses kreatif yang sederhana namun solid, tanpa jamming, hanya mapping dan diskusi singkat. Referensi mereka datang dari musisi seperti Clairo dan nuansa band J-Pop yang sering mengisi soundtrack anime era dulu.
“Awalnya ngobrol di warung kopi, terus waktu ada luang, kita langsung eksekusi di rumah. Time Frame ini jadi lagu pertama yang kita rekam, bahkan sebelum kita punya nama band,” cerita Trida.
Sementara itu, single kedua mereka, "Tak Sekali Saja", dirilis pada Oktober 2024. Lagu ini bercerita tentang hubungan pertemanan yang perlahan menjadi asing, namun kejadian tersebut bisa terulang lagi layaknya déjà vu.
Baca juga: FOTO-FOTO: Aksi Panggung Kangen Band Pecahkan Konser Pesta Rakyat di BSCC Dome Balikpapan
“Tak Sekali Saja itu relate banget. Tentang rasa sakit yang berulang sampai akhirnya kita kebal. Aku banyak terinspirasi dari cerita pribadi, teman-teman, dan pengalaman orang-orang di sekitar,” kata Rifka.
Lirik yang dibuat Rifka dalam "Time Frame" terbilang singkat dan repetitif, tetapi justru memperkuat makna lagu.
“Biasanya aku buat lirik panjang, tapi di Time Frame aku pengen bikin yang lebih simpel, supaya pendengar bisa merasakan vibes positif dari memori baik,” tambahnya.
Kembali ke panggung setelah delapan tahun hiatus menjadi tantangan tersendiri bagi para personil June24. Namun, sambutan hangat dari skena musik Samarinda membuat mereka semakin percaya diri.
“Kagok sih, tapi lebih banyak excited-nya,” ujar Rifka. Sementara Trida menambahkan, awalnya kita minder, karena kebanyakan yang main sekarang Gen Z, tapi ternyata mereka antusias dan apresiatif banget. Itu bikin kita makin semangat.”
Warga Samarinda Keluhkan Macet Proyek Saluran Air di Jalan Kadrie Oening |
![]() |
---|
Polresta Samarinda Gelar Salat Gaib untuk Driver Ojol, Doakan Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Pustakawan dan Pengelola Perpus Antusias Ikut Workshop Jurnalistik, DPK Kaltim Undang 2 Profesional |
![]() |
---|
IRT di Samarinda Ditangkap Polisi Akibat Tipu Jual Beli Bungkil, Korban Rugi Rp235 Juta |
![]() |
---|
Bukan Karena Terminal Bayangan, Sopir Angkot Akui Penumpang Turun Gara-Gara Transportasi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.