Tribun Kaltim Hari Ini

Tips Penderita Epilepsi Tetap Bisa Berolahraga, Ajak Teman Atau Trainer

Orang dengan epilepsi tetap bisa berolahraga. Tapi perlu memperhatikan jenis olahraga yang aman.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
HO FREEPIK
OLAHRAGA - Dokter menyarankan agar penderita epiledsi melakukan olahraga sambil didampingi orang yang dikenal atau trainer.(HO FREEPIK) 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA -  Orang dengan epilepsi tetap bisa berolahraga. Tapi perlu memperhatikan jenis olahraga yang aman. Dr. Putri Auliya, dokter spesialis saraf di RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru, menjelaskan bahwa penderita epilepsi diperbolehkan untuk berolahraga. “Olahraga pada dasarnya aman untuk pasien dengan epilepsi,” ujarnya dilansir dari Kompas.com. 

Meskipun begitu, dia menyarankan untuk tetap berhati-hati saat berolahraga. 
Menurutnya, beberapa jenis olahraga memiliki risiko lebih tinggi bagi penderita epilepsi. 

Baca juga: 7 Rekomendasi Kegiatan Ngabuburit Produktif Selama Bulan Puasa Ramadhan 2025, Hemat dan Kreatif

“Tetapi, perlu diperhatikan untuk pasien dengan kejang yang belum terkontrol,” kata Putri. Oleh karena itu, dia menganjurkan untuk menghindari jenis olahraga yang berbahaya atau memiliki risiko cedera tinggi. 

Jika kejang tiba-tiba terjadi saat berolahraga yang melibatkan ketinggian, penderita epilepsi bisa mengalami cedera serius. “Harus dihindari olahraga yang berbahaya bila sewaktu-waktu terjadi kejang, seperti renang, panjat tebing,” jelasnya. 

Putri merekomendasikan jenis-jenis olahraga yang lebih aman dan dapat dilakukan dengan pengawasan minimal. Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan untuk penderita epilepsi meliputi berlari, senam, yoga, dan bersepeda di jalur aman. 

“Bisa dipikirkan memilih olahraga dengan posisi aman seperti berlari atau senam,” jelas Putri. Putri juga menyarankan untuk melakukan olahraga sambil didampingi orang yang dikenal atau trainer. 

Bagi penderita epilepsi yang kejangnya belum sepenuhnya terkontrol, mendapat pengawasan dari orang lain dapat mengurangi risiko cedera. “Selain itu, penting adanya pendampingan saat berolah raga,” ujarnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved