Berita Kaltim Terkini

Alasan Gubernur Kaltim Ajukan Ambil Alih Pengelolaan Jalur Pelayaran di Bawah Jembatan Mahakam

Alasan Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud mengajukan ambil alih pengelolaan jalur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam I, Samarinda.

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON
JALUR PELAYARAN MAHAKAM - Suasana pelayaran di bawah Jembatan Mahakam Samarinda, Jumat (14/3/2025). Terbaru, Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menyampaikan wacana untuk Pemprov Kalimantan Timur mengajukan ambil alih pengelolaan alur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam ini.  (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON) 

Sementara itu, Plt. Kepala Dishub Kaltim, Irhamsyah mengatakan rencana pengalihan pengelolaan alur pelayaran tersebut memang sudah terdengar.

Namun sejauh ini pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Gubernur Kaltim.

"Memang diupayakan agar kita yang atur alur pelayaran. Tapi tunggu arahan dulu dari gubernur," kata Irhamsyah singkat.

Sebelumnya, jalur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam diusulkan untuk ditutup sementara saat pembangunan fender yang rusak.

Namun, usulan penutupan jalur pelayaran di bawah Jembatan Mahakam ini mengundang protes dari insan pelayaran.

Usulan Penutupan Jalur Pelayaran Ditolak

Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda menggelar unjuk rasa di depan Kantor KSOP Kelas I Samarinda Jalan Yos Sudarso No.2, Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, (12/3/2025). 

Mereka membawa sejumlah spanduk dengan bertuliskan 'Jangan Tumpah Nasi Piring Kami, Menolak Penutupan Alur Sungai Mahakam," dan Jangan Balik Piring Nasi Kami.

Rusdy, seorang peserta aksi dalam orasinya menyampaikan tidak ada pihak yang harus menutup jalur di bawah Jembatan Mahakam Samarinda.

Jika terjadi penutupan hal itu akan berdampak pada para pekerja dan menimbulkan PHK terhadap ribuan karyawan. 

"Tidak ada alasan apapun untuk menutup alur di bawah jembatan itu," ucapnya.

Menurutnya, yang harus diperbaiki di bawah Jembatan kembar adalah safety atau pengaman bukan menutup alur.

"Yang harus dilakukan adalah bagimana membuat safety-nya, bagaimana membuat fender itu supaya tidak terjadi lagi," tegasnya dalam orasi.

Sementara itu, Dewan Pengurus Cabang Indonesian National Shipowners’ Association atau DPC INSA Samarinda mendukung sikap Aliansi Masyarakat Pelabuhan Maritim Samarinda yang melakukan Aksi Menolak Penutupan Alur Sungai Mahakam pada Rabu (12/3/2025).

Indonesian National Shipowners' Association atau INSA sendiri merupakan organisasi pengusaha perusahaan pelayaran angkutan niaga.

Di Kota Samarinda, tuntutan untuk menutup alur pelayaran Sungai Mahakam pasca-insiden ditabraknya Jembatan Mahakam I Samarinda Minggu 16 Februari 2025 oleh kapal tongkang bermuatan kayu, masih menuai pro kontra.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved