Artificial Intelligence AI, Solusi Inovatif atau Ancaman Kesenjangan Pendidikan?
Eksistensi super computer dalam peradaban manusia memiliki jejak panjang. Tiga dekade silam, Deep Blue, pionir artificial intelligence (AI)
Di bidang numerasi, AI menyesuaikan tingkat kesulitan soal matematika, membantu siswa belajar tanpa tekanan berlebih.
Simulasi dan visualisasi interaktif membuat konsep kompleks lebih mudah dipahami, sementara game edukasi berbasis AI menambahkan unsur gamifikasi untuk menjadikan belajar lebih menyenangkan dan memotivasi.
Inovasi dalam pembelajaran terbukti berhasil meningkatkan skor PISA siswa.
Salah satu pendekatan inovatif yang menunjukkan hasil signifikan adalah Program Pengembangan, Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) dari Tanoto Foundation.
Evaluasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada Oktober 2023 menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang menerima intervensi program ini mencatat nilai literasi dan numerasi lebih tinggi hingga 10 poin dibanding sekolah tanpa intervensi.
Kemajuan ini didukung oleh manajemen sekolah yang lebih baik, peningkatan pengajaran, keterlibatan orang tua, dan integrasi teknologi. Siswa SD yang mendapat intervensi naik 9,6 poin dalam membaca dan 5,3 poin dalam menulis.
Baca juga: Transportasi IKN Nusantara, Pengendali Lalu Lintas Berbasis Artificial Intelligence
Temuan ini semakin memperkuat bahwa teknologi, termasuk AI, dapat menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan literasi dan numerasi, tetapi keberhasilannya tetap bergantung pada dukungan infrastruktur, kebijakan pendidikan yang tepat, serta pelatihan bagi tenaga pendidik.
Namun, efektivitas AI dalam pendidikan masih bergantung pada infrastruktur yang memadai, kebijakan pendidikan yang tepat, serta pelatihan bagi tenaga pendidik.
Guru Adaptif di Era AI
AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa, tetapi peran guru tetap tak tergantikan.
Syaratnya, guru juga harus meng-upgrade pengetahuan dan memperkuat metode pengajaran dengan mengadopsi teknologi, termasuk AI. Karena itu, guru harus adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Dengan integrasi yang bijak, AI dapat membantu personalisasi pembelajaran, memberikan umpan balik lebih cepat, dan mendukung penyampaian materi yang lebih adaptif.
Namun, keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung tetap harus diajarkan langsung oleh guru untuk memastikan fondasi yang kuat.
Selain itu, guru berperan dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional siswa, seperti kerja sama, berpikir kritis, dan kreativitas, hal-hal yang tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi.
Tantangan AI di Daerah Terpencil
Tanoto Foundation Dukung RPJMD Paser 2025-2029, Fokus Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini |
![]() |
---|
60 Guru SD di Kecamatan Sepaku PPU, Lokasi IKN Nusantara Dilatih Gunakan Artificial Intelligence |
![]() |
---|
Artificial Intelligence Pada Marketing |
![]() |
---|
Transportasi IKN Nusantara, Pengendali Lalu Lintas Berbasis Artificial Intelligence |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.