Berita Paser Terkini
Potensi Zakat di Paser Kaltim Capai Rp687 M, Baznas Sebut Pengumpulan ZIS dari ASN Belum Maksimal
Potensi zakat di Paser Kaltim capai Rp687 miliar, Baznas sebut pengumpulan ZIS dari ASN belum maksimal.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Potensi zakat di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mencapai Rp687,042 miliar.
Angka itu diperoleh berdasarkan Indeks Pemetaan Potensi Zakat (IPPZ) Pusat Kajian Strategis (PUSAKZ) Baznas Pusat.
Hal itu disampaikan Ketua Baznas Kabupaten Paser, Bachtiar Effendi saat kegiatan Paser Berzakat di ruang Sadurengas, Setda Paser, Rabu (26/3/2025).
Kegiatan tersebut merupakan ikhtiar mensyiarkan zakat, sebagai pranata keagamaan yang bertujuan meningkatkan keadilan dan mensejahterakan masyarakat.
"Zakat penghasilan merupakan penyumbang angka tertinggi sebesar Rp460,175 miliar, terbagi dalam zakat penghasilan ASN dan non ASN," terang Bachtiar.
Baca juga: Kerap Dikeluhkan Warga, Wakil Ketua I DPRD Paser Minta DPUTR Segera Perbaiki Jalan Ridwan Suwidi
Tercatat potensi zakat penghasilan aparatur sipil negara (ASN) sebesar Rp4,741 miliar dari 4.574 orang ASN.
Namun pada tahun 2024, pengumpulan zakat dan infak ASN di Kabupaten Paser hanya mencapai Rp1.526.847.418.57.
Begitupun untuk pengumpulan zakat, infak dan sedekah Baznas Paser mencapai Rp1.863.713.983,57, ditambah dengan bantuan penyaluran dari Baznas Provinsi Kaltim Rp479.000.000.
"Total penerimaan pada tahun 2024 mencapai Rp2.342.713.983.57, sementara pada tahun 2023 total penerimaan mencapai Rp2.311.801.459, jadi secara umum terdapat peningkatan penerimaan sekitar 1,34 persen," ungkapnya.
Baca juga: Gelar Paser Berzakat, Seluruh OPD Diminta Bentuk UPZ dan Berkoordinasi dengan Baznas
Sedangkan dalam hal pengumpulan, terjadi penurunan sekitar 3,9 persen disebabkan beberapa hal seperti kurangnya pengumpulan infak pada program Save Palestine.
Di sisi lain, pengumpulan dari ASN melalui Instruksi Bupati Paser Nomor 11 Tahun 2022 belum maksimal.
"Kami juga terus berikhtiar meningkatkan pengumpulan ZIS, dengan menguatkan UPZ di SKPD dan instansi vertikal melalui sosialisasi, koordinasi dan literasi terkait zakat," ulasnya.
Menurutnya, pengumpulan zakat bukanlah perkara, mudah namun perlu kerja keras dan kerja cerdas sehingga syiar zakat dapat diterima dan dibumikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami di Baznas, tentu perlu dukungan semua pihak untuk bekerja sama, meningkatkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah," tutup Bachtiar.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.