Berita Balikpapan Terkini
Lahir dari Tempat Tongkrongan, Misery Band Asal Balikpapan Kaltim Usung Genre Alternatif Emo
Lahir dari tempat tongkrongan, Mi;sery Band asal Balikpapan Kaltim usung genre alternatif emo.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Skena musik independen di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, terus berkembang.
Hal ini seiring dengan hadirnya berbagai band yang membawa warna baru.
Salah satu band yang cukup menarik perhatian adalah Mi;sery, grup musik yang mengusung genre alternatif emo.
Uniknya, band ini terbentuk secara organik dari kebiasaan nongkrong para personelnya.
Mereka awalnya berasal dari band dan latar belakang musik yang berbeda.
Baca juga: Band Emo Misery asal Balikpapan, Perjalanan, Makna Lagu dan Harapan ke Depan
Di tengah dominasi musik rock, pop, dan metal di Balikpapan, kehadiran Mi;sery dengan sentuhan emo alternatif menjadi angin segar bagi pecinta musik lokal.
Mi;sery termasuk salah satu yang pertama mengusung genre ini di Kota Minyak, sehingga membuka peluang besar untuk berkembang lebih jauh.
Band ini awalnya beranggotakan empat orang yaitu Surya Adhim, Rizky Andrew, Anggi Nugroho, dan Orus.
Seiring berjalannya waktu, formasi band mengalami perubahan dengan masuknya dua anggota baru untuk menyempurnakan komposisi musik mereka.
Perjalanan Mi;sery bermula pada Agustus 2024, ketika para personelnya sering berkumpul dan berbincang tentang musik.
Dari obrolan santai itulah muncul ide untuk membentuk sebuah band bersama.
"Awal Agustus memang kita dari nongkrong, aku, Odang (Anggi Nugroho), Adim (Surya Adhim), sama Orus. Jadi kita masing-masing punya band. Kalau Orus itu anak graffiti aslinya, cuma kayak 'bikin band, yok'. Terbentuklah kita berempat," ucap Rizky Andrew, sang gitaris, Jumat (28/3/2025).
Baca juga: Hari Ini Glorious Latenite Shopping di Plaza Balikpapan, Diskon 80 Persen Sampai Ada Edelweiss Band
Pada awalnya, mereka ingin membawakan musik melodic hardcore.
Namun, karena salah satu vokalis memiliki selera musik yang berbeda, mereka memutuskan untuk mencari titik tengah dan akhirnya memilih emo sebagai identitas musikal mereka.
Uniknya, masing-masing personel sebelumnya sudah memiliki pengalaman bermain di band lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.