Berita Balikpapan Terkini
Lahir dari Tempat Tongkrongan, Misery Band Asal Balikpapan Kaltim Usung Genre Alternatif Emo
Lahir dari tempat tongkrongan, Mi;sery Band asal Balikpapan Kaltim usung genre alternatif emo.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Diah Anggraeni
Namun, dari interaksi mereka di luar panggung, muncullah keinginan untuk membentuk sebuah band baru yang benar-benar mewakili ekspresi musikal mereka secara utuh.
Nama Mi;sery dipilih bukan tanpa alasan.
"Mi;sery artinya penderitaan, offrole-nya sih anak-anak cengegesan,"ujar salah satu personel band.
Nama ini mencerminkan dua sisi kepribadian band.
Di satu sisi mereka ingin menyampaikan emosi mendalam tentang kehidupan dan perjuangan melalui musik mereka, tetapi di sisi lain mereka tetap ingin menikmati perjalanan ini dengan penuh canda tawa.
Logo Mi;sery juga memiliki makna filosofis yang kuat, terutama dengan penggunaan simbol titik koma (semicolon).
"Simbol teruslah bertahan hidup," ungkap mereka.
Baca juga: Ninetynine Comma Balikpapan, Cerita Unik Band Pop yang Lahir dari Tempat Tongkrongan
Semicolon sendiri sering digunakan sebagai simbol untuk kesadaran akan kesehatan mental, khususnya sebagai pengingat bagi mereka yang pernah mengalami masa-masa sulit untuk terus berjuang.
Dengan filosofi ini, Mi;sery ingin menyampaikan pesan bahwa sebesar apa pun penderitaan yang dialami seseorang, mereka harus tetap bertahan dan tidak menyerah.
Selain sebagai ciri khas band, penggunaan tanda titik koma dalam nama mereka juga bertujuan untuk membedakan diri dari band lain dengan nama serupa yang sudah ada di berbagai platform musik.
Seiring berjalannya waktu, formasi band mengalami perubahan.
Salah satu personel memutuskan untuk mundur, dan kemudian dua anggota baru bergabung untuk melengkapi formasi yang kurang.
Saat ini Mi;sery diperkuat oleh lima personel yaitu Surya Adhim sebagai vokalis utama, Rizky Andrew pada gitar, Anggi Nugroho sebagai drummer, Dennies Bastian yang mengisi posisi gitar sekaligus vokal kedua, serta Kholik yang berperan sebagai bassist.
Dalam eksplorasi musiknya, mereka tidak ingin terpaku hanya pada satu gaya tertentu.
"Kalau kita bilang kita emo, kita gak emo banget, tapi kalau mau bikin alternatifnya, kita ada scream-nya. Jadi alternatif emo kayanya paling aman," jelas mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.