Berita Balikpapan Terkini
Fenomena Mesin Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU Balikpapan, DPRD Beri Saran Gugat Bersama
Setelah pengisian BBM di SPBU yang menyediakan produk dari Pertamina, kendaraan mereka mengalami mogok atau mati mendadak.
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sejumlah warga di Kota Balikpapan mengeluhkan kerusakan kendaraan bermotor mereka yang diduga setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Fenomena ini semakin marak terjadi sejak sebelum hingga pasca-lebaran Idulfitri 2025.
Ada laporan banyak kendaraan mengalami masalah pada sistem bahan bakarnya.
Menurut pengakuan warga, setelah pengisian BBM di SPBU yang menyediakan produk dari Pertamina, kendaraan mereka mengalami mogok atau mati mendadak.
Baca juga: DPRD Balikpapan Kaltim akan Teruskan Penolakan UU TNI ke DPR RI
Penyebabnya, diduga berasal dari kualitas BBM yang disalurkan Pertamina tidak sesuai standar.
Hal ini terungkap setelah beberapa pemilik kendaraan menguras tangki mereka dan menemukan bahwa BBM tersebut memiliki tekstur lebih kental dari biasanya.
Hamdan (45), warga Balikpapan Selatan, mengaku mengalami dua kali kejadian serupa.
Awalnya, ia menggunakan Pertamax, namun setelah mengalami masalah, ia beralih ke Pertalite.
Sayangnya, kendaraan justru kembali bermasalah hingga mati total.
"Saya bawa ke bengkel, dibongkar, ternyata BBM-nya itu kental dan warnanya itu beda tidak seperti biasanya. Itu menyumbat komponen mesin, makanya motor saya mogok. Perbaikannya lumayan mahal, hampir satu jutaan," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (2/4/2025).
Baca juga: Viral Keluhan Masyarakat BBM Tercampur Air, Kapolres Bontang Kaltim Sidak ke Sejumlah SPBU
Senada dengan Hamdan, Opek (56), warga Balikpapan Timur, juga mengalami hal serupa.
Ia mendapati motornya tiba-tiba mati saat berkendara di jalan raya setelah mengisi BBM di SPBU.
"Ternyata bukan hanya saya, banyak yang mengalami hal yang sama. Saya jadi khawatir setiap kali mengisi BBM. Harus lebih berhati-hati sekarang," kata Opek.
Masyarakat berharap pemerintah atau pihak terkait segera bertindak agar kejadian ini tidak terus merugikan konsumen.
"Mudah-mudahan ada tindakan dari pemerintah, jangan sampai masyarakat terus-menerus dirugikan seperti ini," harap Opek.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.