Pilkada Kukar 2024

Usung Digitalisasi Pelayanan Publik, Aulia-Rendi Tawarkan Program Internet Gratis di 193 Desa

Paslon nomor urut 01 Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin berkomitmen untuk digitalisasi pelayanan publik

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
PROGRAM INTERNET GRATIS - Pasangan Aulia-Rendi saat debat PSU Pilkada Kukar Rabu (9/4/2025) malam. Paslon nomor urut 01 Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin berkomitmen untuk digitalisasi pelayanan publik di Kutai Kartanegara (Kukar). Dengan menawarkan program internet masuk desa yang akan ada di 193 desa, 44 kelurahan di kabupaten Kukar. (TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Paslon nomor urut 01 Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin berkomitmen untuk digitalisasi pelayanan publik di Kutai Kartanegara (Kukar).

Hal itu disampaikan dalam debat publik pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada, di Gedung Bela Diri, Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Kukar, Rabu (9/4/2025) malam.

Rendi mengatakan, ada beberapa hal dari sumber daya manusia (SDM) yang perlu dikembangkan dalam mendukung digitalisasi pelayanan publik di Kukar.

Baca juga: Alasan KPU Kutai Kartanegara Klaim Debat Kandidat PSU Pilkada Kukar 2024 Berjalan Sukses

Melalui program yang hadir dalam Kukar Idaman Terbaik, Aulia-Rendi ingin mewujudkan pembangunan mini mall layanan publik yang akan hadir di 20 Kecamatan Kukar. 

"Ini akan dilakukan hybrid dan langsung digitalisasi segala data kependudukan warga Kukar langsung ke kabupaten di mall pelayanan publik," sebutnya.

Selanjutnya adanya internet gratis desa, semua layanan publik akan mudah dan akan membawa kesejahteraan bagi masyarkat Kukar.

"Sehingga kami hadir dengan program ASN Kukar Terbaik, serta program internet masuk desa yang akan ada di 193 desa, 44 kelurahan di kabupaten Kukar dan pastinya gratis," ulasnya.

Menurut Aulia, letak geografis yang luas menjadi penyebab pentingnya layanan digitalisasi perlu diusung di Kukar.

"Namun untuk merealisasikan digitalisasi pelayanan publik, terdapat beberapa hal yang harus memenuhi tiga unsur penting," tuturnya.

Di antaranya nilai, karena digitalisasi sebagai sebuah pedang bermata dua. Sehingga nilai efesiensi, efektif, akuntabel dan juga berkesinambungan itu harus tertanam dalam digitalisasi pelayanan publik.

Selanjutnya dukungan dan kapasitas yang harus diperhatikan, Aulia menyebut, digitalisasi pelayanan publik bisa mendekatkan semua layanan.

"Karena tidak semua orang bisa datang ke Tenggarong melakukan pelayanan administrasi publik, kita bisa mendekatkan layanan ini ke Kecamatan," ucapnya.

Adapun satu hal yang harus digarisbawahi, Aulia-Rendi mengusulkan proses digitalisasi hybrid melalui Kukar Idaman Terbaik. Dengan perlahan menggiring opini dan regulasi ke layanan online secara utuh.

"Harus ada helpdesk di masing-masing Kecamatan, sehingga kalau ada yang error itu bisa kita lakukan perbaikan di masing-masing Kecamatan," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved