Berita Nasional Terkini
Prabowo Bertemu Megawati: Respons Jokowi, Ketum Gerindra Diklaim Jadi Penengah Mantan Presiden
Presiden Prabowo Subianto bertemu mantan Presiden ke-lima Megawati Soekarnoputri, begini respons Joko Widodo (Jokowi).
Sementara, PDI-P menjagokan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Imbas dukungan itu, Jokowi dan Gibran akhirnya dipecat sebagai kader dari partai banteng.
Bagi Jokowi, mantan presiden sulit duduk satu meja
Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat menyatakan rasa pesimisnya saat ditanya kemungkinan para mantan presiden duduk bersama dalam satu meja.
Hal itu disampaikannya menanggapi pertemuan anak para mantan presiden dalam momen perayaan hari ulang tahun putra semata wayang Prabowo, Didit Hediprasetyo.
“Ya positif, bagus. Putra-putri presiden, rukun-rukun, bagus. Tapi belum tentu orangtuanya,” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, 27 Maret 2025.
Ia pun tak yakin para mantan presiden bisa bersama-sama bertemu Prabowo. Jokowi menganggap kemungkinan kecil hal itu bisa terwujud.
“Ya bisa saja, tapi kelihatannya kok enggak mungkin,” paparnya.
Pernyataan Jokowi ini berbeda dengan keinginan Prabowo yang disebut ingin membentuk presidential club, sebuah forum yang berisi para mantan presiden.
Gagasan itu pertama kali disampaikan juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak pada 3 Mei 2024, setelah Prabowo menjadi presiden terpilih.
Prabowo jadi perekat
Meski begitu, Prabowo dianggap menjadi Presiden yang berusaha untuk bisa menengahi para mantan presiden dan bukan kali pertama Prabowo mengunjungi kediaman pribadi para mantan presiden.
Mantan Danjen Kopassus itu pernah mendatangi Presiden ke-4 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada 4 November 2024.
Sehari sebelumnya, Prabowo menemui Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, tepatnya pada 3 November 2024. Hingga akhirnya ia bertemu Megawati awal pekan lalu.
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan Prabowo ingin menjadi perekat antar para mantan presiden.
Ia menganggap, langkah itu penting untuk diambil karena konstelasi politik Tanah Air ke depan akan banyak dipengaruhi oleh para mantan presiden.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.