Berita Samarinda Terkini
DPRD Kaltim Pertanyakan Pembangunan Fender Pelindung Jembatan Mahakam I Samarinda
Langkah pro aktif terus dilakukan Komisi III DPRD Kaltim pasca insiden kapal tongkang menabrak Jembatan Mahakam I Samarinda
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Langkah pro aktif terus dilakukan Komisi III DPRD Kaltim pasca insiden kapal tongkang menabrak Jembatan Mahakam I Samarinda, Kalimantan Timur pada Februari 2025 lalu.
Tahapan pemeriksaan kekuatan jembatan sudah dilakukan, kini menunggu kapan pembangunan fender pelindung.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi menegaskan pihaknya berkomitmen guna mengawasi ketat pembangunan fender pelindung Jembatan Mahakam I Samarinda.
Legislator dapil Samarinda ini menyebut, langkah pihaknya menjamin proses pembangunan atau perbaikan berjalan sesuai standar teknis.
Baca juga: Warga Resah Mendengar Suara yang Menyerupai Bunyi Gesekan di Jembatan Mahakam I Samarinda
“Tentu juga mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang,” ungkapnya pada Sabtu (12/4/2025).
Subandi turut menegaskan, bahwa pihaknya sudah menjalin koordinasi aktif dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta lembaga terkait lainnya.
Pentingnya pembangunan fender pelindung yang kokoh demi melindungi struktur jembatan agar jalur ekonomi vital serta penghubung masyarakat di Samarinda dan wilayah sekitarnya berjalan baik.
“Sudah ada komunikasi dengan PUPR, termasuk kajian teknis dari PUPR Pusat. Kami pastikan perbaikannya tidak asal-asalan,” tegasnya.
Meski struktur utama jembatan dinyatakan masih aman oleh tim teknis, DPRD Kaltim mendorong percepatan pembangunan fender sebagai langkah pencegahan.
“Insiden sama pernah terjadi sebelumnya, dan menimbulkan kekhawatiran publik soal keselamatan, artinya perlu dipastikan agar pelindung terbangun dan strukturnya juga diperiksa,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Masyarakat kembali resah adanya suara gesekan tepatnya saat Kamis 10 April 2025 dini hari di Jembatan Mahakam I Samarinda.
Suara tersebut juga terekam kamera warga sekitar yang berada di tepian Sungai Mahakam, Kota Samarinda.
Baca juga: Pemprov Kaltim Ajukan Ambil Alih Pengelolaan Alur Pelayaran di Bawah Jembatan Mahakam I Samarinda
Suara gesekan tersebut dari video yang sudah beredar luas di sebuah kanal media sosial Samarinda, seolah ada besi yang sedang bergesekan.
Menurut warga yang mendengar, suara tersebut keras dari dalam sungai, seperti besi yang tergesek di antara pilar Jembatan Mahakam I.
“Kalau awal, ya saya kira petir, tapi suaranya gesekan itu terus berulang. Seperti ada sesuatu dari bawah jembatan,” singkat Arman, Jumat (11/4/2025) kepada awak media.
Kekhawatiran warga beralasan, karena diketahui Jembatan Mahakam I Samarinda pernah ditabrak tongkang pengangkut kayu pada 16 Februari 2025.
Fender pelindung jembatan di pilar ketiga juga diketahui hilang pasca ditabrak kapal tongkang bernama lambung Indosukses 28, yang ditarik Tugboat (TB) MTS 28.
Dalam postingan akun media sosial @soalsamarinda dan @samarindaterkini dengan caption:
“02.45 Wita, Warga melaporkan adanya suara keras dari sekitar pilar Jembatan Mahakam, belum diketahui pasti sumber suara tersebut?,” mengutip caption video postingan tersebut.
Warganet juga sempat mengungkap kecemasannya dalam kolom komentar postingan ini.
Momen yang direkam dan diupload akun media sosial menimbulkan kecemasan.
“Mungkin besi bawah air yg kmren lepas kena tabrak itu tp masih sangkut trus kena arus air.. Tu kiat aja arusnya deras,” komen salah satu warganet dengan akun @ekoha***
Merespons video yang sudah ramai ini dan banyaknya keresahan warga. Tim Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polresta Samarinda diterjunkan ke lokasi.
Penyisiran juga diakui dilakukan pada area kolong jembatan menggunakan perahu patroli, sesaat setelah video tersebut ramai di media sosial.
Namun demikian, hasil penelusuran nihil, tidak ada aktivitas kapal yang melintas dini pada dini hari tersebut.
Serta tidak ada aktivitas mencurigakan, atau tanda-tanda kerusakan baru pada struktur jembatan.
“Tidak ditemukan kegiatan di bawah jembatan malam itu. Namun memang cuaca cukup mendung dan angin cukup kencang,” tegas Kasat Polairud Polresta Samarinda, AKP Rahmad Aribowo, Jumat (11/4/2025) malam.
Tim kembali melakukan penelusuran pada pukul 11.00 Wita, suara gesekan misterius juga menghilang.
Lalu-lintas kapal berjalan seperti biasa, dan jembatan berdiri kokoh seolah tak terjadi apa-apa.
"Kami belum bisa menyimpulkan dari mana asal suara semalam. Tapi yang jelas aktivitas di perairan berjalan normal," ujar AKP Rahmad.
Banyak warga mengaku suara itu masih membekas di telinga mereka. Ada yang menyamakan bunyinya seperti jeritan besi yang digesek, ada pula yang menyebutnya mirip pukulan keras ke dalam rongga logam raksasa.
Pihak lain, dikonfirmasi Tribun Kaltim, Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Perbantuan (PPK SKPD TP) 02 Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah Samarinda, Rudy Apriyanto juga menegaskan tak menemukan hal ganjil.
“Tadi sore kami cek ke jembatan tidak ada bunyi–bunyi, seperti di IG itu. Sore tadi tidak ada bunyi seperti itu,” ungkapnya menegaskan.
Disinggung kapan fender bakal dibangun, dimana nantinya akan menjadi tanggung jawab PT Pelayaran Mitra 7 Samudra selaku pemilik kapal dan penabrak jembatan Mahakam I Samarinda, ia meminta agar langsung menanyakan kepada Kepala BBPJN Kaltim.
“Soal pembangunan Fender bisa ditanyakan langsung ke Ka. Balai ya, saya belum dapat info update,” tukasnya.
Pihak PT Kaltim Melati Bhakti Satya (MBS) yang termasuk pihak yang bekerjasama dengan Pelindo mengelola perlintasan ponton di jembatan Mahakam I, IV, dan Jembatan Mahulu dikonfirm, Jumat (11/4/2025) malam turut mendapatkan laporan soal suara gesekan keras yang ramai di media sosial ini.
Struktur jembatan Mahakam I atau tiangnya yang ada di sungai di akui memang diasuransikan pihaknya.Sedangkan fendernya, tidak diasuransikan, karena fender adalah aksesoris dari jembatan.
Terkait suara gesekan keras yang direkam warganet ia mengatakan tengah melakukan penarikan data dari kamera pengawas di Jembatan Mahakam I Samarinda, serta mengecek kapan hal ini terjadi agar membuat semakin terang peristiwa tersebut.
“Kami sedang tarik data di CCTV (Jembatan), karena belum ada kepastian jam nya jadi perlu diperhatikan pada jam berapa, serta perlu di cek keseluruhan datanya, saya juga dapat laporan tadi (soal suara gesekan keras di Jembatan),” jelas Direktur Utama PT Kaltim Melati Bhakti Satya, Aji Abidharta Hakim kepada Tribun Kaltim.
Ia berharap semoga tidak terjadi hal–hal yang tidak diinginkan, serta kini meminta masyarakat tetap tenang karena bersama pihak terkait sedang mengecek peristiwa ini.
Sembari terus berkoordinasi kapan fender pelindung jembatan segera dieksekusi untuk pembangunannya.
“Mudah–mudahan tidak ada apa–apa ya, serta juga soal pembangunan fender pertemuan–pertemuan teknis pihak–pihak terkait sudah ada, sebentar kami pastikan dengan pihak BBPJN,” kata Abi, sapaan akrabnya.
Sempat menghubungi pihak KSOP Kelas I Samarinda sebagai pihak yang berwenang dalam alur lalu lintas sungai serta kolong jembatan, namun hingga pukul 22.59 Wita tak ada jawaban dari pihak otoritas berwenang ini.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250412_Jembatan-Samarinda-Kaltim-Disorot-DPRD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.