Berita Balikpapan Terkini
TPA Manggar Penuh pada 2028, Pemkot Balikpapan Siapkan Insinerator untuk Olah Sampah Jadi Listrik
Antisipasi TPA Manggar diprediksi akan penuh pada 2028, Pemkot Balikpapan siapkan teknologi insinerator untuk olah sampah jadi Listrik.
Penulis: Zainul | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan tengah mempersiapkan terobosan besar dalam pengelolaan sampah di wilayahnya.
Salah satu langkah strategis yang sedang dikembangkan adalah penerapan teknologi insinerator atau mesin pembakar sampah yang mampu menghasilkan energi listrik.
Upaya ini dilakukan menyusul prediksi berakhirnya masa pakai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar pada tahun 2028 mendatang.
Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengatakan bahwa penggunaan insinerator akan mengubah cara pengelolaan sampah pada masa depan.
Bukan hanya mengatasi penumpukan sampah, teknologi ini juga akan memberi nilai tambah berupa energi listrik hasil dari proses pembakaran.
"Ke depan, TPA tidak akan seperti sekarang. Kita akan menggunakan teknologi insinerator yang dapat menghasilkan listrik dari pembakaran sampah," ujar Sudirman m, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: TPA Manggar Balikpapan Hampir Penuh, Ketua DPRD Desak DLH Segera Cari Solusi Inovatif
Sudirman menjelaskan, program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang telah dirancang sejak tahun 2022 bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan dan Kementerian Keuangan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Penerapan teknologi ini dianggap penting untuk menjawab tantangan kapasitas TPA Manggar yang saat ini hanya mampu menampung sekitar 400 ton sampah per hari.
"Kapasitasnya terus menipis, dan berdasarkan proyeksi, TPA Manggar akan penuh pada 2028. Karena itu, kami mengambil langkah antisipatif dengan menyiapkan sistem yang lebih modern dan ramah lingkungan," tambahnya.
Sebagai bagian dari rencana pengembangan, DLH akan memanfaatkan kembali zona-zona lama di TPA Manggar yang sudah penuh. Zona 1 hingga zona 5 akan dilakukan landfill mining, yaitu proses menambang kembali sampah lama untuk dimasukkan ke insinerator.
Proses ini akan membantu membersihkan lahan dan sekaligus menghasilkan energi terbarukan.
Baca juga: TPA Manggar Balikpapan Masuk Kategori Terbaik, Menteri LH Dorong Jadi Percontohan Nasional
"Insya Allah, ke depan tidak ada lagi gunungan sampah. Zona-zona yang selama ini penuh akan kembali rata dan bersih," tegasnya optimistis.
Dari total luas TPA Manggar sebesar 40 hektare, DLH telah mengalokasikan sekitar 5 hektare untuk pembangunan fasilitas insinerator.
Meskipun angka pasti kapasitas listrik yang dihasilkan masih menunggu hasil kajian teknis, Sudirman memperkirakan insinerator ini mampu memproduksi energi sekitar 13.000 hingga 15.000 kilowatt.
Selain insinerator, DLH Balikpapan juga tengah memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.
Program ini mencakup pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dan Pusat Daur Ulang (PDU) yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah dan memaksimalkan pemanfaatan ulang secara berkelanjutan.
“Ini semua merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Balikpapan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” tutup Sudirman.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.