Breaking News

Berita Balikpapan Terkini

Warga Sekitar Tol IKN Kebanjiran, DPRD Balikpapan Sebut Akibat Minimnya Infrastruktur Pendukung

Warga sekitar Tol IKN dilanda banjir, DPRD Balikpapan sebut akibat minimnya infrastruktur pendukung.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah
BANJIR TOL IKN – DPRD Balikpapan saat melakukan peninjauan di lokasi banjir sekitar Tol IKN, Balikpapan, Kalimantan Timur. DPRD Balikpapan menyebut banjir berulang di sekitar proyek Tol IKN akibat minimnya drainase dan bozem. Mereka pun mendesak DPU segera melakukan perbaikan, termasuk pengerukan dan perencanaan DED untuk solusi permanen pada tahun 2026. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Persoalan banjir di sekitar proyek strategis Jalan Tol Balikpapan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) mendapat sorotan dari Komisi III DPRD Balikpapan.

Dampak banjir dirasakan warga di Jalan Tepo Km 10 meliputi RT 5, 6, dan 62 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adinegara, menyampaikan bahwa akar permasalahan banjir ini terletak pada minimnya infrastruktur penunjang yang memadai di area pembangunan jalan tol.

Ia secara spesifik menyoroti ketiadaan drainase yang optimal dan bozem sebagai penampung air.

Baca juga: DPRD Balikpapan Gelar Rapat Paripurna Bahas Raperda Kota Layak Anak dan Kedaruratan B3

Menurut Halili, keberadaan bozem atau kolam retensi di sekitar jalur tol memiliki peran krusial dalam menahan limpasan air hujan.

Keberadaan bozem diharapkan aliran air tidak langsung membanjiri permukiman penduduk.

Lebih lanjut ia menyarankan, bozem dibangun di sisi jalan tol dan akses jalan bagi warga yang terdampak sebaiknya dialihkan ke luar area pagar tol.

"Kalau di samping tol dibuatkan bozem dan jalan akses dipindah ke luar pagar, insya Allah akan aman," tegas Halili, Selasa (15/4/2025).

Tak hanya itu, Halili juga menyoroti desain jalan tol yang melintasi terowongan.

Ia menilai bahwa area tersebut memerlukan sistem drainase tambahan di bagian atas jalan.

Tujuannya untuk mencegah air mengalir ke bawah dan menyebabkan banjir di lingkungan sekitarnya.

Baca juga: 3 Agenda Penting dalam Rapat Paripurna DPRD Balikpapan di Hotel Gran Senyiur

Keprihatinannya semakin mendalam mengingat adanya sebuah sekolah dasar (SD) di wilayah tersebut yang kerap kali menjadi korban banjir.

Sebagai solusi jangka pendek, Halili mendesak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan untuk segera melakukan pengerukan drainase di sisi kiri dan kanan jalan.

Hasil tinjauan di lapangan menunjukkan bahwa saluran drainase yang ada telah dipenuhi oleh endapan sedimen dan lumpur.

"Pengerukan ini mungkin belum bisa menyelesaikan masalah sepenuhnya, tapi setidaknya bisa mengurangi dampaknya sambil menunggu pembangunan permanen," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved